KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Kabupaten Pulang Pisau tercatat sebagai salah satu daerah waspada potensi bencana banjir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Oleh karena itu saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat memberikan peringatan dini terhadap ancaman bahaya banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Pulpis Salahudin mengaku telah merespons hal itu. Salahudin mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan peringatan dini kepada kepala desa untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan peringatan banjir sebagai akibat curah hujan yang cukup tinggi.
“Tim kami dari BPBD Kabupaten Pulang Pisau juga melaksanakan patroli kesiapsiagaan untuk memantau ketinggian permukaan air di daerah-daerah rawan atau berpotensi terjadi banjir,” kata Salahudin.
Salahudin menegaskan, sesuai dengan dokumen kajian risiko bencana ada dua kecamatan yang memiliki risiko banjir. Yakni Kecamatan Banama Tingang, Kahayan Tengah dan Jabiren Raya.
Salahudin mengungkapkan, dari pemantauan yang dilakukan pihaknya beberapa daerah rawan banjir sejauh ini masih normal.
“Alhamdulillah masih normal. Hanya saja ada ada kecenderungan meningkat. Untuk itu kami meminta agar petugas dan masyarakat selalu waspada,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi La Nina yang dapat terjadi pada periode bulan Oktober 2021 sampai Februari 2022.
Salahudin mengatakan, pihaknya telah diminta untuk memyampaikan informasi dan himbauan kepada masyarakat, dimana berdasarkan catatan historis menunjukan bahwa La Nina tahun 2020 menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia hingga 20 persen sampai dengan 70 persen dari kondisi normalnya.
“Untuk menghadapi cuaca ekstreme La Nina dari bulan Oktober 2021 sampai Februari 2022 ini, maka pihaknya telah menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat, dan jajaran pemerintahan di tingkat desa, diantaranya untuk memantau iklim yang diperbaharui secara rutin setiap 10 hari, atau dasarian setiap bulannya. Bencana yang akan dihadapi pada penghujung Tahun 2021 adalah anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan atau disebut la Nina. Puncak musim hujan juga diprediksi akan dominan terjadi di bulan Januari dan Februari 2022,” tutupnya.
Berdasarkan pantauan dilapangan, saya ini Ruas Jalan poros Trans Kalimantan Palangka Raya Kuala Kurun, tepatnya Desa Penda Barania Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau kembali terendam banjir.
Luapan DAS Kahayan menggenangi jalan poros Trans Kalimantan Palangka Raya Kuala Kurun dengan kedalaman antara 5 – 15 cm panjang 50 meter. Sehingga mengakibatkan kendaraan yang melintas menjadi melambat.
“Jalan poros Trans Kalimantan Palangka Raya, Kahayan Tengah, Pulpis sejak Rabu (3/11/2021) mulai tergenang air dengan kedalaman antara 5 hingga 15 cm dengan panjang kurang lebih 50 meter,” ucapanCamat Kahayan Tengah Siswo saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya.
Siswo menyebutkan genangan air ini disebabkan tingginya intensistas curah hujan sehingga membuat debit air naik dan menggenangi ruas jalan poros tengah Trans Kalimantan Palangka Raya Kuala Kurun, tepatnya Desa Penda Barania.
Saat ini kata Siswo, perugas BPBD sudah stand bay di lokasi banjir, untuk melakukan monitoring dan membantu masyarakat yang melewati lokasi banjir.
“Kita menghimbau kepada masyarakat, khususnya pengguna jalan yang akan melintas ruas jalan tersebut supaya berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. Karena debit air diperkirankan dapat meningkat,” tutupnya.(Oktavianus)
Discussion about this post