KALAMANTHANA, Muara Teweh – Nyaris setahun, kalangan tenaga kesehatan atau nakes di seluruh Indonesia menjadi garda terdepan melawan pemyebaran pandemi Covid-19. Baik dalam tahapan pengobatan maupun pencegahan.
Kini setelah Corona mereda, bukan berarti para nakes menjadi santai. Program vaksinasi sedang digiatkan oleh pemerintah. Targetnya jelas, mencapai kekebalan kelompok.
Di sinilah peran penting seorang vaksinator dan juga tim dalam bekerjasama mencapai target yang sudah ditetapkan.
Sejak Oktober 2021, intensitas pelaksanaan vaksinasi di Muara Teweh meningkat secara drastis. Nyaris saban hari Puskesmas Melayu dan Lanjas menggelar vaksinasi massal.
Puskesmas Melayu mendapat tugas berat. Salah satu vaksinator dari puskesmas tersebut adalah Linawati, seorang sarjana kesehatan.
Tim Puskesmas Melayu harus bekerja mulai pukul 07.30 WIB, guna melayani vaksinasi di Tiara Batara. Bagi Lina dan 12 anggota tim lainnya ini menjadi tantangan tersendiri.
“Pertama kali menjadi vaksinator untuk vaksin Covid-19 pada akhir Januari 2021. Waktu itu sasaran vaksin para nakes, karena dinilai sebagai pihak yang paling rentan,” papar perempuan yang mengabdi di Puskesmas Melayu sejak tahun 1998, Kamis (18/11) di Muara Teweh.
Program vaksin nakes yang ditangani Puskesmas Melayu berjalan sangat baik. Dari total sasaran 298 nakes, realisasi nyaris 100 persen. Tercatat sebanyak 298 nakes menerima dosis I dan 296 nakes menerima dosis II.
Program vaksinasi berlanjut ke kalangan ASN, pelajar, lanjut usia, dan kalangan umum lainnya. Ternyata tak semua kalangan mau divaksin. “Untuk pelajar cakupan vaksinasi mencapai 89-90 persen, karena ada dukungan penuh dan kuat dari pihak sekolah. Sebaliknya para pedagang malah susah untuk menerima vaksin,” kata dia.
Keberhasilan mencapai prosentase tinggi bagi kalangan pelajar, juga berkat dukungan dinas kesehatan, camat, lurah, lintas sektoral, serta tiga personil dari Dokkes Polres Barito Utara. “Itu hasil kerja secara bersama melibatkan berbagai pihak,” ucap Kepala Bidang Imunisasi Puskesmas Melayu ini.
Sebaliknya keengganan beberapa pihak ikut vaksinasi telah terkonfirmasi oleh data yang dibeberkan Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Siswandoyo, kemarin.
“Barito Utara termasuk empat kabupaten terendah di Kalteng untuk pencapaian vaksin Covid-19. Kita harus terus memotivasi warga yang belum divaksin,” kata Siswandoyo.
Cakupan vaksinasi Covid-19 di Barito Utara relatif rendah. “Perhitungan secara manual 54,18 persen dosis I dan 31,6 persen dosis II. Per Kecamatan paling rendah di Kecamatan Lahei, karena baru mencpaai 20,14 persen ,” ujar Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Barito Utara Siswandoyo kepada Kalamanthana.id, Jumat (19/11) petang.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Puskesmas Melayu dr Meli, meminta media turut berkontribusi. “Silakan diberitakan bahwa di Tiara Batara, kami setiap hari melayani vaksinasi Covid-19. Memang,ini sudah diumumkan lewat media sosial, IG milik puskesmas, tetapi itu saja belum cukup,” sebut dia.(Sun Rise)
Discussion about this post