KALAMANTHANA, Sampit – Berhentinya aktivitas galian C baik dalam bentuk tanah uruk, pasir cor, di wilayah Jalan Sudirman, Kecamatan MB Ketapang berdampak pada hilangnya mata penceharian para sopir angkutan di daerah ini.
Hal inipun sempat mencuat hingga akhirnya para sopir sempat memutuskan untuk melakukan aksi demo. Namun rencana aksi tersebut batal dilaksanakan setelah adanya pertemuan dengan jajaran legislatif yang siap memfasilitasi permasalahan tersebut.
Menanggapi hal ini Wakil Ketua I DPRD Kotim H.Rudianur dibincangi wartawan usai rapat Paripurna APBD 2022 tadi menjelaskan, hari ini pihaknya di lembaga legislatif akan memfasilitasi keluhan para pengusaha maupun sopir-sopir truk yang sudah 15 hari lebih tidak bisa bekerja tersebut.
“Hari ini pukul 14.00 WIB kami akan falsilitasi dengan melakukan Rapat Dengar Pendapat, untuk mencari solusi atas hal ini, memang dampaknya sangat besar bagi pembangunan di daerah ini, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat secara umum, karena semua aktivitas galian C disana total berhenti,” tukasnya.
Sementara itu disinggung berkaitan dengan dugaan maraknya galian C ilegal yang akhirnya menjadi persoalan yang berdampak pada terhentinya aktivitas galian tersebut, Rudianur menegaskan hal nantinya akan dibahas saat RDP nantinya agar mendapatkan solusi bagi masyarakat maupun pengusaha secara utuh.
“Nanti kita akan bahas dan kita sudah mengundang semua pihak terkait, agar hal ini bisa segera teratasi, dan para sopir juga bisa bekerja lagi termasuk usaha galian C tersebut juga mendapatkan solusi terbaik, kita tunggu hasilnya nanti,” tutupnya. (Darmo)
Discussion about this post