KALAMANTHANA, Muara Teweh – Beban di pundak Dinas PUPR Kabupaten Barito Utara makin berat. Pekan ini, Jembatan Berong di Kecamatan Gunung Purei putus dan belum ditangani. Kini muncul lagi ancaman jalan longsor di Kandui, Kecamatan Gunung Timang.
Perbaikan bisa dilkukan kapan saja, tentu bergantung pada anggaran tersedia. Masalahnya, anggaran untuk proyek fisik tahun 2022, tak lagi sebanyak tahun-tahun sebelumnya, karena harus membayar sejumlah proyek multiyeara atau tahun jamak.
Kerusakan jalan dari arah hilir Kandui ke Desa Majangkan diinformasikan oleh warga, Setejo Subiatubertus, Jumat (26/11/2021) siang. Jalan ini meeupakan akses penghubung dari Kecamatan Gunung Timang ke Kecamatan Montallat.
“Jalan dari Kecamatan Gunung Timang menuju Kecamatan Montallat, tepatnya di hilir Desa Kandui ke arah Majangkan tinggal tunggu longsor saja. Panjang jalan rawan longsor sekitar 1,5 km,” kata Setejo yang juga memiliki tanah di wilayah tersebut.
Ancaman longsor, sebut Setejo, pada wilayah sepanjang 1,5 km dari Jembatan Kandui. “Ancaman longsor terlihat jelas sejak dua bulan lalu. Kami dengar hendak dibuat bronjong, tapi tidak terlaksana. Di dekat situ ada pula kabel PLN yang ditanam dalam air. Dulu sudah pernah ambruk jembatan yang ada di dekat wilayah itu. Musim hujan begini, semakin rawan, kami takut jalan itu tiba-tiba ambruk,” jelas mantan legislator ini.
Dihubungi terpisah lewat platform WhatsApp, Camat Gunung Timang Arson membenarkan, adanya laporan soal rawan longsor di hilir Desa Kandui ke arah Desa Majangkan.
“Ya benar tadi sudah saya laporkan ke kadis PUPR saat kami rapat dan beliau perintahkan kabid mengecek lapangan untuk pasang tali tanda bahaya,” kata Arson kepada Kalamanthana.id, Jumat siang.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Barito Utara M Iman Topik, Jumat siang mengatakan, tim Dinas PUPR turun ke lapangan untuk pengecekan hari ini juga.(Melkianus He)
Discussion about this post