KALAMANTHANA, Muara Teweh – Nasib tenaga guru honorer seakan terus berada di ujung tanduk. Seperti yang dialami 1.600 lebih guru honorer di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, sejak Agustus sampai hari ini jerih payahnya mengajar belum dibayar.
Informasi yang dihimpun media ini, total jumlah guru honorer TK/PAUD, SD, dan SMP di Barito Utara sekitar 1.666 orang. Mereka menerima honor Rp750 ribu per bulan.
“Kami bekerja setiap hari. Otomatis mengeluarkan biaya BBM dan lain-lain. Tetapi hak kami belum dipenuhi. Ini benar-benar perjuangan, sehingga mungn muncul julukan pahlawan tanpa tanda jasa,” ujar seorang guru honorer, Selasa (30/11/2021).
Kondisi ini sekaligus menjadi ironi, karena pekan lalu baru saja Hari Guru Nasional dan HUT ke-76 PGRI dirayakan di Barito Utara. Bermacam-macam kegiatan digelar demi menghormati para guru.
jika mengacu pada jumlah guru honorer dan besaran honor, setiap bulan Pemkab Barito Utara mesti menyediakan anggaran sebesar Rp1.249.500.000 untuk membayar honor. Jika dihitung selama lima bulan, Rp1,2495 x 5 = 6.247.500.000. Angka tersebut bukanlah angka fantastis, mengingat APBD Barito Utara cukup besar.
“Kami tak berani demo apalagi berhenti mengajar, karena tanggung jawab sebagai pendidik. Dunia pendidikan akan hancur, kalau guru mementingkan diri sendiri. Tapi tolong pimpinan di atas, lihatkah sampai ke bawah, perhatikan juga kami orang-orang kecil ini,” tambah sang guru honorer.
Dikonfirmasi masalah guru honorer, Sekda Barito Utara Muhlis, Selasa sore menjelaskan, sesuai dengan konfirmasi dan laporan dari kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, memang honor para guru honorer baru dianggarkan di APBD Perubahan. “Tapi sekarang sudah dalam proses untuk pembayaran. Dalam waktu secepatnya guru honorer akan memperoleh haknya,” kata Muhlis.
Semoga saja, sebelum ayam jantan berkokok di pagi hari nan indah 1 Januari 2022, ribuan tenaga guru honorer Barito Utara sudah menerima haknya.(Melkianus He)
Discussion about this post