KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pemkab Barito Utara menyediakan dana Rp200 juta untuk merehab Pelabuhan Daerah, biasa disebut Pelabuhan UPT Dermaga, terletak di depan Hotel Pasifik, Muara Teweh, ibu kota Kabupaten Barito Utara.
Beberapa tahun sebelumnya, Dinas Perhubungan Barito Utara pernah mengajukan anggaran sebesar Rp800 juta, guna perbaikan fasilitas umum tersebut. Tetapi baru saat ini dana teralisir.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara Fery Kusmiadi, saat dihubungi Kalamanthana.id membenarkan, pemerintah menyediakan dana Rp200 juta dalam APBD 2022 untuk rehabilitasi Pelabuhan Daerah.
“Dengan dana sebesar itu, kami cuma bisa melakukan rehab kecil. Bagian atap dan kayu yang sudah lapuk diganti. Ini emergensi, sehingga kita maksimalkan dana yang ada. Saya menghadap dan melaporkan langsung kepada bupati. Rehab dilaksanakan pada triwulan kedua 2022,” jelas dia, Jumat (7/1/2022) siang.
Terkait keterbatasan dana, Bupati Barito Utara Nadalsyah berjanji, membantu kayu log sebanyak 12 batang. Kayu log bakal dipakai untuk mengganti kayu yang lapuk.
Pelabuhan Daerah ini belasan tahun rusak. Ruang kerja sering kebanjiran. Padahal Bidang Perhubungan Sungai dan Penyeberangan memberikan kontribusi PAD Rp5,3 miliar pada tahun 2021. Pada tahun sebelumnya juga tak pernah di bawah Rp4 miliar.
Pelabuhan Pendopo dan Lampeong Juga Bakal Direhab
Masih terkait dengan fasilitas Pelabuhan Daerah, Dinas Perhubungan Barito Utara telah merencanakan rehab Pelabuhan Pendopo, Muara Teweh dan Pelabuhan Lampeong, Kecamatan Gunung Purei.
Menurut Fery, untuk biaya penyusunan perencanaan perbaikan Pelabuhan Pendopo, termasuk di dalamnya feasibility study (FS) dan detail engineering design (DED) disediakan Rp100 juta. “Pusat mensyaratkan harus ada perencanaan lengkap dengan FS dan DED. Kita lengkapi tahun ini juga,” sebut dia.
Kepala Bidang Perhubungan Sungai dan Penyeberangan, Dishub Barito Utara Rijalfi mengatakan, jika perencanaan diajukan pada tahun 2021, kemungkinan besar Barito Utara mendapatkan dana Rp5 miliar dari pusat untuk perbaikan Pelabuhan Pendopo. “Tetapi kita tak mempunyai dokumen perencanaan, sehingga dananya lolos,” kata dia.
Adapun mengenai Pelabuhan Lampeong, kata Rijalfi, tersedi dana Rp45 juta. “Itu untuk pengadaan. Dana aspirasi dititipkan di Dishub. Apakah nanti untuk lanting atau tangga dan apakah kita akan bekerjasama dengan Dinas PUPR dengan dana segitu, kita lihat nanti,” tukas dia.(Melkianus He)
Discussion about this post