KALAMANTHANA, Sampit – Dalam konteks triple burden (beban tiga kali lipat) yang dimiliki oleh kaum perempuan, perempuan adat dinilai memiliki peran sosial yang jauh lebih besar karena terkait dengan bagaimana perempuan adat menjaga keberlangsungan tradisi, kepemilikan wilayah adat, pelestarian lingkungan dan lain-lain.
Dalam hal ini Legislator Partai Golkar Hj.Darmawati meminta agar di moment HUT Kabupaten Kotim yang ke 69 tahun ini, pihak pemerintah daerah khususnya mengangkat beragam potensi perempuan adat di daerah setempat. Darmawati menilai kondisi perempuan adat di Kotim ini masih banyak mengalami ketimpangan lantaran masih minim femahaman maupun SDM itu sendiri.
“Salah satu hal yang membuktikan ketimpangan ini adalah minimnya partisipasi perempuan dalam ranah publik dan politik. Oleh karena itu Pemerintah Daerah (Pemda) harus melakukan berbagai upaya untuk mengangkat potensi perempuan adat, yang dimulai dengan pengurusan administrasi kependudukan, peningkatan akses kesehatan, pendidikan dan membangun sarana dan prasarana yang ramah bagi perempuan adat di daerah kita,” ungkapnya Sabtu (08/01/2022).
Disisi lain legislator Dapil III ini mengharapkan dari keberagaman silsilah maupun tradisi dan budaya di masing-masing wilayah, tentunya kaum perempuan di Kotim mempunyai hak dan tanggungjawab dalam mengimplementasikan berbagai skil, kemampuan yang dimilikinya.
“Jangan sampai nasib kaum perempuan di Kotim ini justru hanya kebanyakan menjadi penonton, kita ingin para wanita di Kotim ini, bisa menjadi motor penggerak bagi kaum perempuan dimanapun, baik itu dari sisi menjaga eksistensi adat istiadat kita, maupun menjadi acuan bagi masyarakat lainnya dalam hal menjaga stabilitas keamanan, Politik, dan juga ekonomi dan sosial,” tutupnya.(Sudarmo)
Discussion about this post