KALAMANTHANA, Sampit – Ditengah lajunya perkembangan zaman, ditunjang pesatnya pertumbuhan teknologi saat ini, dikhawatirkan akan ikut menggerus adat istiadat yang ada di Kalimantan Tengah ini, khususnya di Kotawaringin Timur (Kotim) yang dinilai masih kental dengan adat budaya lokalnya tersebut.
Untuk menjaga dan melestarikan hak tersebut, anggota Komisi I DPRD Kotim, Rimbun ST mendorong semua pihak, termasuk pemerintah daerah baik melalui instansi terkait, diantaranya Dinas Pendidikan, hingga Dinas Pariwisata agar terus meningkatkan kembali eksistensi adat dan budaya daerah dengan menanamkannya kepada anak didik di setiap sekolah yang ada di daerah ini.
“Instansi terkait bisa saja menggandeng pihak lembaga adat di daerah ini, dan pemerintah daerah khususnya kami minta agar terus mendukung upaya pemulihan kultur sejak dini yang menurut kami sangat penting untuk diterapkan di daerah kita ini bagi anak usia dini hingga ke tingkat SMP,” ungkapnya, Selasa (11/01/2022).
Disisi lain legislator PDI Perjuangan ini juga bahkan menilai, sejauh ini perkembangan adat istiadat di daerah ini hanya sebatas untuk mempertahankan eksistensinya saja, namun belum menjurus kepada pelestarian secara masif melalui sektor pendidikan formal maupun non formal.
“Kita ketahui Kalteng, terutama Kotim ini kental dengan adat istiadat maupun tradisi dan budayanya, tetapi disatu sisi, kita bisa lihat faktanya masih kurang peminat karena di sekolah tidak diterapkan, terutama berkaitan dengan bahasa sopan santu dari segi tradisi adat dan budaya daerah kita ini, sampai kepada menanamkan nilai-nilai budaya dan adat istiadat itu sendiri juga kami lihat belum dikembangkan ke jenjang pendidikan,” timpalnya.
Terakhir Rimbun menegaskan, pendidikan ramah lingkungan dan ramah terhadap anak usia dini juga bisa dikembangkan melalui sektor adat dan budaya hingga tradisi di Kotim ini. Dia berharap pemerintah daerah bisa segera melakukan evaluasi menyangkut pentingnya menanamkan nilai-nilai adat budaya dan tradisi untuk anak usia dini kedepannya.
“Itukan salah satu cara kita meningkatkan eksistensi dan melestarikan budaya adat istiadat kita hingga kepada tradisi di daerah, semakin banyak orang faham dan mengerti, maka menurut hemat kami akan semakin banyak peminat destinasi wisata kedepan, termasuk dunia pendidikan di daerah kita ini, terutama dalam segi ini pemerintah daerah lebih mudah membuat suatu kebijakan kedepannya,” Tutupnya. (Sudarmo)
Discussion about this post