KALAMANTHANA, Kasongan – Pemkab Katingan, Kalimantan Tengah serahkan bantuan mesin perontok padi menjadi gabah Power Thresher kepada warga di Kecamatan Pulau Malan dan Tewang Sanggalang Garing.
Wakil Bupati Katingan Sunardi N Litang didampingi Kepala Dinas Pertanian Katingan Yossy serahkan langsung bantuan tersebut kepada tujuh kelompok tani, di Desa Dahian Tunggal Kecamatan Pulau Malan, Kamis (20/1/2022).
Orang nomor dua di Katingan ini menyebutkan power thresher digunakan sebagai alat dalam merontokkan padi menjadi gabah. Dengan adanya bantuan itu, dapat membantu petani dari segi tenaga dan mengurangi biaya ketika panen padi.
Baca Juga: BLT Desa Minimal 40 Persen, Nathanael: Jika Tidak Disalurkan Dialihkan ke Desa Lain
Apalagi, dua kecamatan ini berada diwilayah tengah Kabupaten Katingan. Kabupaten Katingan. Meskipun saat ini petani masih mengunakan pertanian tradisional dengan pola ladang dibakar atau menunggal lainnya. Sehingga lahan pertanian disini secara perlahan akan dibuat mekanisasi atau pertanian modern seperti pertanian di wilayah Kecamatan Katingan Kuala.
“Kemudahan ini karena akan didorong dengan peralatan yang modern. Imbas baliknya, maka kita harapkan lagi petani semakin tertarik terjun ke dunia pertanian,” Bebernya.
Diakuinya, sebelumnya pemerintah juga sudah diserahkan bantuan kepada kelompok tani yang ada di Kecamatan Katingan Hilir, Mendawai dan Tumbang Hiran.
“Secara perlahan akan dibuat mekanisasi. Nanti panennya kedepan juga sudah mulai mengunakan mesin sehingga bisa membuat sawah yang besar dan tentu hasilnya maksimal. Ini juga merupakan tantangan bagi teman-teman Penyuluh Pertanian Lapangan dalam rangka membina petani diwilayah ini semakin baju dan berkembang dengan baik,” Bebernya.
Disamping itu, Kepala Dinas Pertanian Katingan Yossy, mengatakan bantuan yang diterima ini berdasarkan permintaan kelompok tani di lapangan. Bantuan yang didapat adalah dari bantuan APBN.
Jadi sasaran yang dituju sangat tepat karena pengusulannya melalui proposal. Hanya saja kedepan akan lebih ke persyaratannya lagi, karena yang sebelumnya mengunakan titik kordinat, sekarang tidak bisa dan harus poligon atau harus betul-betul luasannya kelihatan.
“Inilah persyaratan kedepannya yang diminta dari pemerintah pusat. Bantuan ini tidak tentu, kadang diusulkan 40 misalnya, tetapi anggarannya hanya bisa 20 atau 10 saja. Maka itu yang kami erima dan dibagikan berdasarkan permohonan teman-teman atau kelompok tani tersebut,” Tandasnya. (hr)
Discussion about this post