KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Bupati Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas mengatakan geliat perekonomian terus tumbuh hal ini dibuktikan dari data terakhir di daerah itu kini sedikitnya terdapat 15.378 buah usaha mikro kecil menengah (UMKM) aktif.
“Dengan banyaknya jumlah UMKM aktif ini menunjukan bahwa perekonomian di daerah dengan julukan Bumi Nansarunai Gumi Jari Janang Kalalawah itu tetap mengeliat dan tumbuh. Sebagai indikator penenentu keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan UMKM itu sendiri,” kata Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas dalam paparannya saat menjadi Narasumber pada Webinar Pemuda Katolik Resolusi 2022 dengan Tema Ekonomi Pulih Daerah Penyangga IKN Siap, di Tamiang Layang, Kamis (27/1/2022)
Ia mengatakan dari 15.378 UMKM aktif tersebut, yang kini menjadi fokus perhatian sebab hanya 1.000 UMKM yang telah memiliki izin usahan berupa SIUP, IUMK dan Surat Keterangan Usaha, selebihnya masih belum memiliki izin dan bergerak secara alamai.
Ditambahkan dia, dari jumlah itu hanya 40 UMKM yang telah mengikuti pendidikan atau pelatihan dan penyuluhan, dan 5 UMKM yang menerima sarana usaha dari pemerintah, kemudian hanya 15 UMKM yang mengakses permodalam dan 18 UMKM yang telah bermitra.
Baca Juga: Bupati Ampera Paparkan Kesiapan Barito Timur Menjadi Penyangga IKN
Dengan kondisi tersebut rata-rata pertumbuhan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh UMKM sebesar 5 persen, sehingga ini permasalahan UMKM ini akan tetap menjadi fokus perhatian oleh Pemerintah Kabupaten Barito Timur yang dituangkan dalam program ekonomi kerakyatan yang dijalankan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Pada kesempatan itu Bupati Ampera mengatakan saat ini pihaknya telah mengupayakan peningkatan pertumbuhnan UKMK dengan secara rutin memberikan pelatihan bagi admin yang menerbitkan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK).
Pelatihan dan pembinaan secara berkelanjutnan terhadap pelaku perdagangan , Koperasi , UMKM dalam mengembangkan usahanya, yang dibarengi peningkatan sumber daya pembina UMKM melalui pelatihan dan pendidikan.
“Kemudian yang terpenting adalah melakukan pelatihan yang berkelanjutan dan terobosan terhadap produk unggulan daerah yang bisa dikembangkan,” pungkasnya. (Anigoru)
Discussion about this post