KALAMANTHANA, Palangka Raya – Perusahaan tambang emas PT Indo Muro Kencana (IMK) melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) fasilitasi pengembangan kelembagaan ekonomi masyarakat lingkar tambang atau di desa sekitar wilayah operasi perusahaan.
Hal tersebut untuk menjawab aspek penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat salah satunya adalah bidang kelembagaan dan legalitas usaha yang ada di masyarakat.
Manakala diusahakan secara kolektif oleh sebagian masyarakat dalam sebuah komunitas, maka kelembagaan menjadi salah satu dasar untuk mengarahkan kemandirian dan keberlanjutannya.
Senior Manager CSR PT IMK, Yustinus Widodo kepada media, Selasa (1/3/2022) menjelaskan, fasilitasi yang dilakukan meliputi yakni pertama, penumbuhan embrio ekonomi masyarakat lingkar tambang dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan industri hilir produk dalam bentuk pengolahan hasil.
Kedua, Penguatan kapasitas pelaku usaha dalam aspek teknis produksi, pengelolaan keuangan dan pemasaran hasil produksi. Ketiga, fasilitasi usaha masyarakat lingkar tambang sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan kemandirian masyarakat pelaku usaha.
Adapun program PPM atau Corporate Social Responsibility (CSR) PT IMK sudah memfasilitasi enam lembaga ekonomi masyarakat dalam bentuk koperasi yaitu:
1. Koperasi Gunung Gantilung Sukses. Bidang usaha pengelolaan karet hasil perkebunan.
2. Koperasi Langan Poring Berjaya. Bidang usaha pengelolaan karet hasil perkebunan.
3. Koperasi Bumi Subur Baru. Bidang usaha pertanian, peternakan, pertanian dan pengolahan hasil, energy terbarukan.
4. Koperasi Babe Ico Pakat. Bidang usaha bibit reklamasi dan konveksi rumahan.
5. Koperasi Ini Milik Kita. Bidang usaha pengolahan hasil pertanian atau makanan olahan.
6. Koperasi Batu Uot Bura. Bidang usaha perikanan, pertanian dan pengolahan hasil pertanian.
Melalui pendampingan secara intensif bersama dengan dinas terkait di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah maupun praktisi/pelaku usaha eksis, program PPM PT IMK telah mendorong terjadinya peningkatan omset usaha sebagian masyarakat yang tergabung dalam kelompok-kelompok usaha atau koperasi.
Saat ini pengelolaan rumah getah sudah mampu meningkatkan omset 815 petani/pekebun karet di lingkar tambang, dengan peningkatan omset antara 30 sampai dengan 40 persen dari sebelumnya.
Yustinus Widodo mengatakan, kemandirian dari lembaga-lembaga ekonomi yang terbentuk merupakan salah satu komitmen perusahaan. “Sinergisitas antar sektor dan pihak-pihak terkait akan menjadi akselelator pencapaian kemandirian kelembagaan tersebut, dimana program PPM dari perusahaan menjadi salah satu pengungkit keswadayaan masyarakat sebagai pelaku program,” kata Yustinus.
Camat Sungai Babuat Ronny Paska, SE sambut baik program PPM PT IMK. Ia mengatakan, program karet yang diselenggarakan olek CSR PT IMK telah membantu menggerakan para petani/pekebun karet untuk mengelola kembali kebun karetnya yang sudah sekian lama ditinggalkan. (srs)
Discussion about this post