KALAMANTHANA, Muara Teweh – Ini cara lama sekaligus mudah untuk menipu, tetapi jika para pejabat yang menjadi sasaran penipuan tak berhati-hati, duit bisa saja melayang. Memasuki pekan pertama Maret 2022, beberapa pejabat lingkup Pemkab Barito Utara resah. Ada telepon masuk ke Handphone mereka dari orang yang diduga mencatut nama institusi negara.
Penelepon mengaku sebagai ketua Tim Audit BPK-RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah untuk wilayah Barito Utara. Ada lagi yang mengaku Intel Kejaksaan Negeri Barito Utara. Terakhir mengaku sebagai anggota DPRD Barito Utara. Ujung dari semua itu, penipu hendak meminta uang.
Modus percobaan penipuan via telepon dan chat WhatsApp (WA) diawali dengan menelepon berkali-kali ke calon sasaran, tetapi terputus. Alasan si penelepon terjadi gangguan jaringan. Lantas pejabat sasaran penipuan diarahkan untuk memakai chat WA.
Baca Juga: Tiga Warga Kalsel Angkut Ratusan Batang Kayu Ulin di Barito Utara, Begini Tindakan Polisi
Seorang pejabat Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Barito Utara, inisial SR, Minggu (6/3/2022) malam membenarkan, selama minggu ini dua kali menerima telpon dari orang yang mengaku Ketua Tim Audit BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah untuk wilayah Kabupaten Barito Utara dan anggota DPRD Barito Utara.
Salah satunya pada Jumat (4/3) sekitar pukul 16.52 WIB dari nomor HP 0813 2244 2929 dengan foto profil Rony Suhatman. Tetapi SR tak melayani permintaan si penelepon. Saat berita ini diturunkan, sang terduga penipu sudah mengganti foto profilnya.
“Dia meminta bantuan untuk keperluan pembayaran cicilan kredit rumah di Jakarta. Namun saya tidak melayani dengan alasan uang di rekening saldo nihil,” ujar SR kepada Kalamanthana.id.
Sejak awal SR sudah curiga, karena tim BPK-RI Perwakilan Kalteng pulang ke Palangka Raya, Kamis (3/3/2022). Sedangkan si penelepon mengaku masih berada di Kabupaten Barito Timur untuk mengambil dokumen di daerah tersebut.
SR pun mengontak salah satu anggota tim BPK untuk menanyakan keberadaan ketua tim dan rombongan. “Jawaban dari anggota tim BPK yang saya hubungi, rombongan sudah berada di Palangka Raya pada Kamis malam, ” tambah SR.
SR juga menerima WA dari oknum yang mengaku sebagai anggota DPRD Barito Utara. Dalam pesan WA, oknum tersebut meminta nomor Kabid Anggaran BPKAD. Namun permintaan itu tak dilayani oleh SR.
Selain SR, dua orang pejabat teras Dinas PUPR menerima telepon pula dengan modus serupa. Penelepon menghubungi Kadis PUPR dan seorang staf untuk menanyakan uang. Dia mengaku dari BPK dan Intel Kejaksaan Negeri Barito Utara.
“Staf tersebut katanya disuruh oleh Kadis PUPR untuk mentransfer uang sebanyak Rp6,5 juta. Namun sang staf mengatakan bahwa uang di kas tidak ada,” kata SR.
Diduga penipu atau pun mungkin komplotannya, pandai memanfaatkan momentum. Pasalnya dalam sebulan terakhir BPK-RI Perwakilan Kalteng memang sudah dua kali ke Barito Utara.(MELKIANUS HE)
Discussion about this post