Dana CSR PT BEK Rp3 Miliar untuk Perbaikan Jalan Km 34-Benangin

KALAMANTHANA, Muara Teweh – Perusahaan tambang PT Bharinto Ekatama atau BEK (Group Banpu), pemegang konsesi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara atau PKP2B di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengucurkan dana CSR (corporate social responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan miliaran rupiah untuk perbaikan jalan di Barito Utara.

Tanpa banyak publikasi, apalagi berkoar-koar, PT BEK menyediakan dana Rp3 miliar untuk perbaikan jalan pada beberapa lokasi di Kecamatan Teweh Timur.

“Betul, kami menggunakan dana CSR bantuan PT BEK untuk perbaikan ruas Jalan Km 34-Simpang Benangin-Sampirang I-Sampirang II-Datan-Simpang Lampeong, ” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Barito Utara M Iman Topik kepada kalamanthana.id, Senin (28/3/2022).

Baca Juga: PT BEK Tawarkan Duit Kepedulian Rp5 Juta, sang Petani Dius Tolak Mentah-mentah

Sebelumnya Topik mengatakan kepada pers, Pemkab Barito Utara melalui Dinas PUPR, terus menangani perbaikan jalan dari Kilometer 34 menuju Desa Benangin, Kecamatan Teweh Timur.

Menurut Topik, perbaikan jalan tersebut dilakukan dengan pengupasan lumpur pada STA 13+500. “Penanganan jalan sudah dilakukan dengan melakukan pengupasan lumpur pada STA 13+500, dan sambil menunggu material cristone dari PT Batara Perkasa,”ujar Topik, Sabtu (26/3).

Dia menambahkan, perbaikan jalan akan terus bergerak menuju ke arah Simpang Thamrin-Benangin, langsung berlanjut ke arah Simpang Datan-Lampeong, Kecamatan Gunung Purei.

Sekadar diketahui, kerusakan jalan di Kecamatan Teweh Timur sudah terjadi selama bertahun-tahun. Perbaikan dilakukan melalui mekanisme UPR, tetapi dalam waktu singkat jalan rusak lagi.

Warganet yang berasal dari Benangin dan Lampeong kembali memosting soal, kerusakan ruas jalan tersebut, meski pernah ada seruan dari pejabat daerah yang melarang unggahan video jalan rusak di Barito Utara.

Perbaikan jalan dengan dana CSR sekaligus memperlihatkan potensi pengglangam dana dari perusahaan terbuka lebar. Bulan lagi menyangkut dana cuma ratusan juta, namun miliaran rupiah dari satu perusahaan saja.(MELKIANUS)