KALAMANTHANA, Palangka Raya – Diduga depresi karena tidak bisa belikan anak takjil dan mengirim uang buat keluarganya seorang perempuan pemandu lagu bernama Miga (30) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kejadian tersebut terjadi pada, Kamis (7/4/2022) Pukul 19.30 WIB di sebuah warung kopi di Jalan Lintas Trans Kalimantan Kota Palangka Raya. Wanita asal Kabupaten Pulang Pisau tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Menurut keterangan saksi bernama Winih (51) mengatakan bahwa sebelumnya korban pernah beberapa kali akan melakukan percobaan bunuh diri dengan cara ingin menabrakkan dirinya ke mobil yang melintas.
“Depresi pak dia, dulu sering dia itu mau coba bunuh diri dengan menabrakkan diri ke mobil yang lewat dan beberapa hari kemarin juga bilang kalau tidak bisa kirim uang ke keluarganya dan belikan takjil ke anaknya serta terlilit hutang bahkan sempat bilang “tidak ada gunanya saya hidup kalau tidak bisa menafkahi anak dan keluarga” seperti itu pak,” kata Winih.
Baca Juga: Mencurigakan, Masuk ke Dalam Kamar Mandi Alfamart Ternyata Seorang ODGJ
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya Kompol Ronny Nababan mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari pemilik warung yang mengetahui pertama kali adanya peristiwa tersebut dan langsung menuju ke lokasi kejadian.
Petugas Kepolisian dari Polresta Palangka Raya, Polsek Pahandut,Polsek Sebangau dan Tim Emergency Response Palangka Raya (ERP) setelah tiba di lokasi langsung melakukan proses evakuasi korban ke kamar mayat RSUD Doris Sylvanus.
“Jasad korban langsung di evakuasi ke kamar mayat RSUD Doris Sylvanus untuk dilakukan visum et repertum,” jelas Kompol Ronny Nababan.
Dijelaskannya Kasat Reskrim, Berdasarkan keterangan saksi bahwa korban sering dan sudah biasa menyewa kamar di warung tersebut. Bahkan sering melakukan perjalanan bolak-balik Palangka Raya – Sampit dan baru seminggu ini tiba di Palangka Raya.
Tidak hanya itu, Korban sebelum ditemukan meninggal dunia sempat berpesan dengan pemilik warung tersebut selama dua hari tidak mau diganggu dan juga membawa bekal makanan untuk persediaan selama dua hari mengurung diri di kamar.
“Korban pertama kali ditemukan oleh pemilik warung dengan kondisi leher terikat kain di pintu kusen dapur,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil visum yang dilakukan oleh Dokter Forensik RSUD Doris Sylvanus bahwa korban dinyatakan murni meninggal dunia akibat gantung diri dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan selanjutnya jenazah akan diserahkan ke pihak keluarganya untuk dilakukan prosesi pemakaman.
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari hasil visum korban murni meninggal dunia gantung diri,” pungkasnya. (am)
Discussion about this post