KALAMANTHANA, Sampit – Masih maraknya aksi-aksi Gerombolan Pengemis (Gepeng) dengan beragam modus bahkan dengan modus pengamen di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini dinilai akibat dari belum maksimalnya penanganan yang dilakukan oleh instansi terkait, sehingga tidak ada efek jera bagi para pelaku.
Seperti yang disampaikan oleh Anggota Komisi III DPRD setempat, Riskon Fabiansyah Selasa (26/04/2022). Menurutnya dalam konteks ini pihak Dinas Sosial, harus benar-benar menerapkan peraturan daerah dengan sistem penegakan dan juga melakukan pengawasan berkala kepada para pelaku di titik-titik yang sudah bisa dikoordinir di daerah ini.
“Instansi terkait bisa saja menggandeng pihak rumah makan, warung makan, atau lainnya supaya tidak membiarkan para pengamen atau pengemis ini masuk di area jualan mereka, dan kalau perlu patroli rutin bersama Satpol PP juga ditingkatkan,karena sampai saat ini kami masih melihat pengemis dan pengamen bebas saja keluar masuk rumah makan di beberapa titik,” ungkapnya.
Lebih lanjut legislator partai Golkar ini mengungkapkan, masalah kesejahteraan sosial seperti Gepeng dan anak jalanan ini perlu ditangani mengingat keberadaan mereka bisa menganggu masyarakat, dan juga rentan menjamur sehingga kedepannya akan terbentuk semacam tradisi yang tidak sedap dipandang mata untuk daerah ini.
“Misalnya baru-baru ini ada anak-anak dengan modus jualan kerupuk yang berada di kawasan lampu Traffic light yang sempat viral, terus lokasi pasar dan lokasi lainnya, itu lama kelamaan kalau tidak ada efek jera akan menjadi tradisi mereka, sehingga kami minta harus segera ditertibkan,” timpalnya.
Terakhir legislator Dapil I Kecamatan MB Ketapang ini meminta, agar dinas teknis dalam hal ini meningkatkan koordinasi lintas instansi agar hal-hal yang menjadi kendal dan bersifat teknis bisa teratasi dengan baik.
“Tingkatkan koordinasi, baik dengan aparat kepolisian, legislatif, Satpol PP dan bahkan lintas sektoral, supaya kendala yang dihadapi bisa mendapat solusi,” Tutupnya.(Sudarmo)
Discussion about this post