KALAMANTHANA, Muara Teweh – Soal kerusakan jalan di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, kini kembali menjadi sorotan dan keluhan warga. Pemerintah dan DPRD tak tinggal diam, karena berbagai upaya perbaikan jalan pun sudah dilakukan .
Menanggapi kerusakan jalan menuju Desa Jamut, Kecamatan Teweh Timur, Ketua Komisi III DPRD Barut selalu mitra Dinas PUPR, Dr Tajeri, ikut angkat bicara.
Singkatnya, kata Tajeri, pemerintah dan DPRD Barut terus berjuang untuk perbaikan infrastruktur jalan, meskipun dana yang tersedia sangat terbatas.
Namun di pihak lain, masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara akses jalan, supaya tidak, cepat rusak.
“Menurut saya, rasa kebersamaan memiliki dan memelihara jalan kurang kesadaran, angkutan kayu dan lainnya, dengan tonase yang berlebihan. Sepengetahuan saya jalan tersebut sudah pernah diperbaiki oleh Dinas PUPR, ” ujar Tajeri melalui pesan WhatsApp di grup wartawan dan DPRD, Sabtu (7/5).
Apa yang dibeberkan politikus sekaligus Ketua DPC Gerindra Barut ini ada alasan pembenarannya.
Kini pemerintah harus bersusah payah memperbaiki ruas Jalan Km 34-Simpang Thamrin-Sampirang 1-Sampirang 2-Datan-Simpang Lampeong. Dahulu ruas jalan ini marak dilalui truk pengangkut kayu. Bahkan truk seringkali konvoi. Begitu pula ruas jalan lainnya di Panaen dan sekitar juga jadi ajang pengangkutan kayu.
“Kita tahu anggaran kita tahun 2022 sangat terbatas, karena pemerintah daerah ada kewajiban membayar proyek multiyears, kita jadi maklum. Maaf kalau keliru, ” tambah Tajeri.
Kepala Dinas PUPR Barut, M Iman Topik, Minggu (8/5/2022) siang kepada kalamanthana.id mengatakan, saat ini pihaknya tengah memperbaiki kerusakan ruas Jalan Km 34-Simpang Thamrin-Sampirang 1-Sampirang 2-Datan-Simpang Lampeong. “Setelah di sana rampung, kita bergeser memperbaiki jalan menuju ke Desa Jamut, ” kata Topik.
Seperti diberitakan sebelumnya, baru saja awal April warga meributkan kerusakan Jalan Benangin-Sei Liju, Jalan Mampuak, dan Jalan Km 34-Simpang Thamrin-Sampirang-Datan-Simpang Lampeong, kini viral lagi soal kerusakan jalan menuju Desa Mampuak, sebuah wilayah permukiman trans di Kecamatan Teweh Timur.
Pemilik akun Facebook Ucu Rosidi, Jumat (6/5) mengunggah gambar dan video kerusakan jalan menuju Desa Jamut. Kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun, sama persis dengan jalan menuju Desa Mampuak I, Mampuak II, Liju, dan Sei Liju.
Ucu Rosidi terpaksa mengingatkan kembali tentang kerusakan jalan di desanya, karena saat ini jalan ke Jamut tak bisa lagi dilewati kendaraan roda 4 dan roda 6.
Dalam gambar dan video yang diunggah Ucu Rosidi, terlihat warga beramai-ramai menimbun jalan rusak berbekal alat cangkul, agar bisa dilintasi. Kondisi jalan persis kubangan lumpur.
Pada bagian lain, tampak pula beberapa mobil terjebak kubangan lumpur, sehingga sulit melewati jalan rusak.
Kondisi ini sangat ironis, mengingat pemerintah telah mencanangkan, menggembar-gemborkan, dan membanggakan wilayah permukiman trans di Teweh Timur sebagai sentra pertanian. Termasuk di dalamnya tanaman jagung, komoditi andalan era pemerintah Barut masa kini.
Melalui postingannya, Ucu Rosidi memohon kepada Dinas PUPR Kabupaten Barut segera memperbaiki jalan rusak menuju Desa Jamut.
“Mohon dibantu oleh dinas terkait PUPR jalan kami rusak tidak bisa dilalui mobil roda 4 dan 6. Masyarakat desa di sini 90 persen petani. Kami kesulitan untuk mengeluarkan hasil panen berupa jagung dan padi,” keluh Ucu Rosidi via postingan medsos.(MELKIANUS HE)
Discussion about this post