KALAMANTHANA, Muara Teweh – Setelah warga mengeluhkan lewat media sosial dan Ketua Komisi III DPRD Barito Utara (Barut) angkat bicara, akhirnya Dinas PUPR merespon lebih cepat perbaikan jalan menuju Desa Jamut, Kecamatan Teweh Timur.
“Kita siapkan penanganan darurat untuk jalan menuju ke Desa Jamut. Dalam waktu seminggu ke depan perbaikan jalan segera dikerjakan,” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Barut M Iman Topik kepada kalamanthana.id, Senin (9/5/2022) siang.
Langkah penanganan darurat, sambung Topik, setelah Bupati Barut Nadalsyah langsung berbicara dan menginstruksikan penanganan jalan secara swakelola melibatkan pihak ketiga.
“Bupati menginstruksikan segera perbaikan. Kami juga sudah komunikasikan dan koordinasikan dengan pimpinan Komisi III DPRD Barut. Prinsipnya DPRD setuju. Pihak ketiga sudah pula dihubungi,” sebut Topik.
Mengenai estimasi biaya untuk pekerjaan mendahului ini, Topik belum bisa merinci, karena tim masih mengalkulasikannya. Namun pekerjaan dipastikan mencakup pengupasan, pemadatan, dan pengerasan jalan.
Baca Juga: Jalan Jamut Rusak, Ini Tanggapan Ketua Komisi III DPRD Barito Utara
Guna melancarkan perbaikan Jalan Jamut, Dinas PUPR Barut menyiapkan alat berat jenis ekscavator, dozer, greader, dan bomax. Alat-alat tersebut digeser untuk penanganan Jalan Jamut setelah perbaikan ruas Jalan Simpang Thamrin – Mampuak – Sampirang – Datan dan Simpang Lampeong rampung.
Ketua Komisi III DPRD Barut Dr Tajeri saat dihubungi Senin siang mengatakan, dirinya baru saja berbicara dengan Kadis PUPR tentang perbaikannya Jalan Jamut.
“Pagi tadi saya dihubungi Dinas PUPR. Saya setuju untuk segera memperbaiki Jalan Jamut. Saya sempat usulkan lewat UPR. Tetapi prinsipnya bisa cepat dikerjakan tentu lebih baik. Kasihan masyarakat dan tugas DPRD menyuarakan hal tersebut,” kata Ketua DPC Gerindra Barito Utara ini.
Tajeri kembali mengingatkan bahwa sekitar beberapa tahun lalu, jalan menuju Jamut, Liju, dan Mampuak di Kecatan Teweh Timur pernah diperbaiki melalui proyek multi years (tahun jamak).
“Saya ingat betul itu, karena proses dan persetujuannya lewat DPRD. Saat ramai angkutan kayu, saya juga sempat komunikasikan dengan Kapolsek Teweh Timur yang dulu, supaya sama-sama menjaga jalan di wilayah tersebut. Kita bisa melihat dari perspektif hukum, jika ada pelanggaran angkutan di jalan. Warga boleh usaha, tetapi tonase angkutan mesti diperhatikan supaya tidak merusak jalan, ” kata salah satu politikus paling senior di kancah perpolitikan Barut ini.
Tajeri juga akan turun ke lapangan mengecek perbaikan Jalan Jamut, karena ingin memastikan semuanya berjalan baik dan lancar. “Saya akan turun ke lapangan nanti saat pekerjaan berjalan. Teman-teman media bisa ikut untuk melihat langsung,” tukas Tajeri.
Seperti diketahui, kerusakan jalan di Kecamatan Teweh Timur kembali mencuat ke publik, setelah pemilik akun Facebook Ucu Rosidi, Jumat (6/5) mengunggah gambar dan video kerusakan jalan menuju Desa Jamut. Kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun, sama persis dengan jalan menuju Desa Mampuak I, Mampuak II, Liju, dan Sei Liju.
Ucu Rosidi terpaksa mengingatkan kembali tentang kerusakan jalan di desanya, karena saat ini jalan ke Jamut tak bisa lagi dilewati kendaraan roda 4 dan roda 6.
Dalam gambar dan video yang diunggah Ucu Rosidi, terlihat warga beramai-ramai menimbun jalan rusak berbekal alat cangkul, agar bisa dilintasi. Kondisi jalan persis kubangan lumpur.
Pada bagian lain, tampak pula beberapa mobil terjebak kubangan lumpur, sehingga sulit melewati jalan rusak.
Kondisi ini sangat ironis, mengingat pemerintah telah mencanangkan, menggembar-gemborkan, dan membanggakan wilayah permukiman trans di Teweh Timur sebagai sentra pertanian. Termasuk di dalamnya tanaman jagung, komoditi andalan era pemerintah Barut masa kini.
Melalui postingannya, Ucu Rosidi memohon kepada Dinas PUPR Kabupaten Barut segera memperbaiki jalan rusak menuju Desa Jamut.
“Mohon dibantu oleh dinas terkait PUPR jalan kami rusak tidak bisa dilalui mobil roda 4 dan 6. Masyarakat desa di sini 90 persen petani. Kami kesulitan untuk mengeluarkan hasil panen berupa jagung dan padi,” keluh Ucu Rosidi via postingan medsos.(MELKIANUS HE)
Discussion about this post