KALAMANTHANA, Sampit – Pasca hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir ini sejumlah kawasan permukiman warga masyarakat di wilayah Kecamatan MB Ketapang terendam banjir hingga ketinggian 30 hingga 40 centi meter.
Hal ini mendapat respon langsung dari anggota DPRD Kotim H.Ardiansyah yang berharap agar pihak terkait segera melakukan penanganan serius akan hal ini.
“Kalau kita lihat fakta lapangan, hujan sehari dua hari saja sudah banyak rumah warga yang terendam, ini artinya perlu segera penanganan yang serius. Untuk itu kami minta pemerintah daerah melalui dinas teknisnya segera melakukan penanganan, ini menjadi PR kita bersama dan harus segera diatasi, bayangkan saja hujan dua atau tiga jam saja sudah ada rumah warga yang terendam, apalagi kalau hujannya berminggu-minggu,” ungkapnya Rabu (11/05/2022).
Bahkan Sekretaris Komisi I ini juga menjelaskan, menurutnya kondisi banjir tersebut sudah sejak lama terus terjadi, diwilayah perkotaan, baik pemukiman masyarakat maupun jalan-jalan alternatif yang terus terdampak setiap kali turun hujan dengan intensitas lebat. Dalam hal ini dia menilai, pemkab Kotim perlu tegas dan serius kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan di drainase hingga melakukan normalisasi terhadap saluran air.
“Dalam konteks ini kami kira penataan kota harus dilakukan dan dinas perizianan juga harus selekstif ketika menerbitkan perizinan untuk mendirikan bangunan (IMB), supaya kota kita bebas dari banjir terus, apalagi masalah banjir ini bukan hal yang baru lagi, sehingga perlu kita jadikan perhatian khusus,” timpalnya.
Ardiansyah juga memaparkan, titik-titik langganan banjir yang selalu terjadi ketika musim penghujan di daerah Ketapang itu masih dilokasi yang sama yakni kawasan Jalan DI Panjaitan,HM Arsyad dan juga wilayah Jalan Kopi Selatan. Titik tersebut menurutnya merupakan titik terparah ketika terjadi hujan lebat hingga banyak masyarakat yang kesulitan beraktivitas.
“Memang itu terjadi sejak dulu, sekarang ini yang perlu kita pikirkan bagaimana caranya menanggulangi hal tersebut, makanya kita dorong dinas terkait untuk melakukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi hal ini,” tutupnya. (Sudarmo)
Discussion about this post