KALAMANTHANA, Muara Teweh – Jumlah wilayah yang dilanda banjir di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, bertambah lagi. Air bah juga meluap di Kecamatan Teweh Timur, akibat kiriman dari Kecamatan Gunung Purei.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barut, Senin (23/5) melansir data banjir merendam puluhan desa, terutama yang berada di pinggir Sungai Barito di Kecamatan Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, dan Montallat.
Pemerintah Kecamatan Teweh Timur menginformasikan 5 desa terendam banjir sejak Senin, yakni Desa Benangin I, II, V, Sampirang, dan Desa Muara Wakat. Desa-desa tersebut berada di pinggir Sungai Teweh, anak Sungai Barito.
Banjir menerjang dan menggenangi sejumlah fasilitas umum, seperti jakan desa dan jalan nasional, termasuk Jembatan Benangin. Jembatan ini memang seringkali jadi wilayah sasaran banjir, karena letaknya rendah.
“Kami pantau sejak Senin malam sampai hari ini air masih terus naik, karena intensitas hujan tinggi disertai air kiriman dari hulu Sungai Teweh. Data yang ada 5 desa terendam banjir ,” jelas Camat Teweh Timur, Winardi kepada kalamanthana.id, Selasa (24/5/2022).
Khusus di ruas jalan nasional trans Kalimantan, menurut Winardi, tepat di Jembatan Sungai Benangin terendam air dengan ketinggian air mencapai 50 Cm. Begitu pula jalan lingkungan di 5 desa sebagian terendam banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Barut, Rizali Hadi, saat dihubungi membenarkan, banjir terjadi di Kecamatan Teweh Timur akibat banjir kiriman dari wilayah Kecamatan Gunung Purei.
“Info yang masuk, banjir di Teweh Timur karena banjir kiriman dari wilayah Gunung Purei, ” sebut Zali sapaan akrabnya, Selasa siang kepada media ini.(MELKIANUS HE)
Discussion about this post