KALAMANTHANA, Sampit – Lagi-lagi seekor buaya sungai menerkam seorang bernama Srimawiyah warga Desa Bagendang Tengah Ramban, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, ketika sedang beraktivitas di pagi hari untuk mengambil air wudhu di sungai pada Senin (23/05/2022) sekira pukul 04:00 WIB.
Akibat dari serangan tersebut kaki kiri korban mengalami luka-luka hingga harus dirawat di rumah sakit.
“Kabarnya sudah dirujuk ke RSUD Dr Murjani hari ini, mudahan kita doakan beliau (korban) cepat pulih kembali, dan beraktivitas normal seperti biasanya. Memang ada luka di kaki bagian sebelah kiri korban,” ungkap Sugian salah satu warga Desa setempat.
Menanggapi hal ini Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Hj.Darmawati menerangkan, selama ini warga masyarakat wilayah selatan sudah terbiasa dengan penampakan buaya air tawar atau sungai tersebut. Namun sejak beberapa tahun belakangan ini buaya sering melakukan serangan terhadap aktivitas manusia yang dilakukan pada malam hingga pagi atau dini hari.
“Dulu masyarakat kita disana sudah biasa melihat buaya berjemur di sore hari, kejadian seperti ini sebenarnya bukan fenomena baru namun belakangan ini terjadi serangan hingga jumlah korban sudah banyak, ini menandakan ada sesuatu yang harus diwaspadai oleh manusia,” ungkapnya.
Disisi lain dia juga mengharapkan keganasan buaya tersebut harus di lakukan penelitian sehingga mengetahui kapan masa-masa buaya sungai tersebut lagi musim kawin dan juga, mengetahui apa penyebab mereka mengganas tersebut.
“Masyarakat juga kami minta mulai meningkatkan kewaspadaan untuk beraktivitas di dekat sungai, artinya buaya yang menyerang tersebut bisa jadi kelaparan, kesulitan mendapatkan bahan makanan, atau lagi musim kawin, dan atau habitat mereka terganggu, namun untuk memastikan hal ini ahlinya harus diturunkan,” timpalnya.
Legislator Partai Golkar ini juga meminta pemerintah daerah melalui instansi terkait, untuk melakukan penelitian terhadap keganasan buaya tersebut. Bahkan dia menekankan, pihak BKSDA juga harus menyampaikan kepada pemerintah daerah apa hasil temuan dan fakta dilapangan.
“Termasuk kepada kami lembaga legislatif agar hasil temuan mereka dilapangan bisa kita jadikan acuan untuk mengingatkan pemerintah daerah agar masyarakat disana juga kembali merasa aman dan tidak bermusuhan dengan buaya-buaya tersebut,” tutupnya.
Discussion about this post