KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pemerintah saat ini melalui Kementerian Kominfo RI sedang gencar-gencarnya sosialisasi migrasi TV analog ke TV digital.
Pemerintah akan mematikan siaran analog atau Analog Switch Off (ASO) di seluruh wilayah Indonesia. Tahap pertama sudah mulai pada 30 April 2022 yang lewat di 116 kota/kabupaten. ASO tahap dua akan dilaksanakan pada 25 Agustus 2022 mendatang.
Siaran televisi analog yang telah mengudara selama hampir 60 tahun di Indonesia akan digantikan oleh siaran televisi digital selambat-lambatnya pada 2 November 2022.
Baca Juga: Siaran TV Digital Bersih dan Tidak Perlu Kuota Internet
Siaran televisi digital menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih dan canggih teknologinya bagi masyarakat Indonesia.
Untuk lebih memahami TV digital, tak ada salahnya untuk mengetahui ciri-ciri televisi digital. Mengutip dari laman siarandigital.kominfo.go.id, berikut ciri TV digital yang harus dipahami.
1.Tidak Berbentuk Tabung
Televisi digital tidak berbentuk tabung. Ukurannya juga tidak besar dan beratnya relatif ringan. Umumnya televisi digital memiliki desain yang ramping dan tipis. Di televisi ini juga sudah menggunakan teknologi layar liquid-crystal display (LCD) atau light-emiiting diode (LED).
2.Memiliki Fitur Pencarian Siara Digital (DTV)
Layar tipis tidak menjadi jaminan televisi tersebut masuk dalam kategori TV digital. Sebab televisi digital harus dilengkapi dengan fitur yang mendukung. Televisi digital harus memiliki fitur pencarian siaran digital atau DTV. Maka dari itu pengguna TV LED dan LCD biasa membutuhkan set top box (STB) DVB-T2 tambahan untuk bisa menyaksikan siaran TV digital.
Televisi digital umumnya sudah dilengkapi dengan fitur digital video broadcasting terrestrial second generation (DVB-T2). Teknologi tersebut diperlukan untuk menerima sinyal digital dan memungkinkan kita menyaksikan siaran tanpa anterna eksternal.
3.Kualitas Gambar dan Audio
Televisi digital menghadirkan gambar dengan resolusi high definition (HD) hingga 4k. Tak hanya itu, suara yang dihasikan juga lebih bagus sebab dilengkapi dengan teknologi surround sound termasuk Dolby Audio.
Berikut beberapa perbedaan TV analog dan digital.
Televisi analog hanya bisa menerima sinyal antena UHF. Maka dari itu televisi ini mudah mengalami gangguan, noise, hingga distorsi. Sedangkan untuk televisi digital sudah bisa memproses sinyal digital atau analog, sehingga minim gangguan.
Kemampuan menangkap sinyal Televisi analog sangat bergantung pada jarak dengan stasiun pemancar TV. Semakin jauh jaraknya maka antena akan semakin sulit menangkap sinyal penyiaran.
Akibatnya kualitas gambar menjadi menurun. Sementara itu, TV digital tidak bergantung pada jarak dengan pemancar TV. Jauh atau dekat televisi digital tetap bisa menerima sinyal dengan baik. Sehingga kualitas gambarnya tidak akan berubah meski jauh dari pemancar.
TV digital memiliki layanan interaktif dan jadwal acara yang sudah atau akan ditayangkan. Layanan tersebut disebut juga sebagai electronic program guide. Adaya layanan tersebut Anda bisa mendapatkan penjelasan terkait tayangan yang sedang disiarkan ataupun jadwal tayangan acara di channel yang ada pada televisi tersebut.
TV analog umumnya memiliki kualitas gambar dan audio yang kurang bagus. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika kualitas gambar sangat dipengaruhi oleh jarak televisi dengan stasiun pemancar.
Sementara itu TV digital memiliki kualitas gambar dan audio yang lebih baik. Anda bisa menikmati gambar kualitas HD dengan suara yang baik. (srs)
Discussion about this post