KALAMANTHANA, Muara Teweh – Warga Desa Jangkang Baru, Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara (Barut), datang ke DPRD Barut, Senin (20/6). Mereka mendesak PT Arsy Nusantara segera dipanggil dalam forum rapat dengar pendapat alias RDP.
Rombongan warga Jangkang Baru sebanyak 9 orang diterima oleh Wakil Ketua I DPRD Barut, Parmana Setiawan. Mereka meminta kejelasan terkait permohonan RDP atau hearing dengan perusahaan tambang batu bara, PT Arsy Nusantara.
Selain itu, warga menyampaikan aspirasinya agar pihak terkait menghentikan sementara aktivitas PT Arsy Nusantara sebelum permasalahan selesai.
“RDP akan tetap dijalankan, tetapi tidak bisa dijadwal di bulan Juni. Kami akan tetap minta RDP dengan PT Arsy Nusantara ini agar diagendakan sesegera mungkin,”kata perwakilan warga Desa Jangkang Baru, Hari Susandi kepada wartawan, Senin.
Baca Juga: Air Sungai Jabung Keruh, Aktivitas PT Arsy Nusantara Dihentikan
Hari membenarkan, sambil menunggu RDP digelar dan permasalahan bisa segera selesai, pihaknya meminta kegiatan PT Arsy Nusantara dihentikan sementara oleh pihak yang berwenang.
“Karena kegiatan mereka sangat berdampak sekali dengan Sungai Jabung yang kami konsumsi setiap hari. Kami juga sangat berterima kasih dan mendukung kepada investor yang masuk di Kabupaten Barut, tapi dengan syarat peduli dengan keinginan masyarakat sekitar,”tukas Hari Susandi.
Ia juga mengungkapkan sarana air bersih melalui program CSR yang diserahkan PT Arsy Nusantara beberapa waktu lalu, sampai saat ini masih belum berfungsi.
“Akibatnya, masyarakat desa masih menggunakan sumber air bersih dari Sungai Jabung itu juga,”tambah Hari
Wakil Ketua I DPRD Barut Parmana Setiawan menyampaikan permohonan maaf karena kebetulan waktu permohonan warga masuk sudah dijadwalkan RDP, namun ternyata ada jadwal dari pemerintah daerah yang sifatnya juga penting.
“Karena padatnya jadwal dan kegiatan, RDP dengan PT Arsy Nusantara ditunda atau diundur ke bulan Juli nanti,”papar Parmana.
Masalah antara warga Jangkang Baru dengan PT Arsy Nusantara bermula karena adanya dugaan pencemaran Sungai Jabung, seiring aktivitas perusahaan membuka jalan hauling.
Ketua Komisi III DPRD Barut Dr Tajeri, mengangkat masalah ini ke publik, sehingga mengundang perhatian banyak pihak. Bahkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barut juga sudah turun memeriksa kondisi lapangan dan mengambil sampel air.
Pihak perusahaan sendiri menjawab dengan menyediakan sarana air bersih kepada warga. PT Arsy Nusantara mengklaim telah membuat sumur bor dan menyalurkan air bersih ke rumah warga. Nilainya mencapai ratusan juta rupiah.
Namun semua itu dirasa belum cukup bagi warga, karena ternyata kondisi air Sungai Jabung tetap keruh, terutama saat hujan turun. Sumur bor pun dinilai tak maksimal memenuhi kebutuhan air buat warga. Masalah pun berujung ke DPRD Barut.
Kepala Desa Jangkang Baru, Syaifullah, saat dikonfirmasi pada 8 Juni 2022 mengatakan, ada pihak tertentu yang terus meributkan masalah di desanya.
Anggota Manajemen Pusat PT Arsy Nusantara, Hartina, saat dikonfirmasi 8 Juni 2022 menjelaskan pihak perusahaan sudah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan desa dan perwakilan masyarakat terkait setiap kegiatan di lapangan.(MELKIANUS HE)
Discussion about this post