KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Pengembangan program ketahanan pangan atau yang dikenal dengan program Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau, khususnya Kecamatan Jabiren Raya diduga mengalami masalah.
Dari pantauan kalamanthana.id dilapangan, ratusan hektare lahan yang telah dibersihkan masih belum tergarap oleh para petani. Bahkan pupuk yang telah didisbutrikan masih belum digunakan oleh pihak pengembang.
“Sepertinya bermasalah. Bisa dilihat lahan belum dikerjakan dengan pupuk yang sudah ada belum digunakan. Padahal ini sudah lama,” ucap Toto Ardianto salah seorang masyarakat diwilayah Jabiren Raya.
Hingga berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi dari Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau terkait belum tergarap nya ratusan hektare lahan yang terletak di Desa Garung, Henda, Sakakajang hingga Desa Pilang itu.
“Terkait hal tersebut bisa di konfirmasi kepada pihak pengembang,” ucap Kepala Dinas Pertanian Pulang Pisau Slamet Untung Riyadi via WhatsApp.
Sebelumnya saat sosialisasi rekomendasi perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang menegaskan bahwa kepada para Camat agar memastikan lahan yang digunakan dalam perluasan Food Estate harus clean dan clear. Hal tersebut, dimaksudkan agar setiap kegiatan yang dilakukan dilapangan tidak menuai permasalahan yang merugikan masyarakat setempat.
Selain itu, lanjut Bupati, pemetaan lahan pertanian dan perkebunan harus benar-benar atas hasil kajian yang mendalam agar nilai manfaat akhir adalah untuk kemakmuran masyarakat itu sendiri, terlebih memperhatikan kepentingan masyarakat lokal didaerah masing-masing.
“Saya hanya menegaskan kepada camat agar dalam memberikan rekomendasi lahan harus benar-benar clear and clean, tidak bermasalah dikemudian hari,” tutup Taty.(Oktavianus)
Discussion about this post