KALAMANTHANA, Muara Teweh –Bupati Barito Utara (Barut), Nadalsyah, merasa perlu melihat langsung kondisi jembatan penghubung antara Simpang Kara, Desa Malawaken (Kecamatan Teweh Baru) – Kelurahan Lahei I (Kecamatan Lahei), Rabu (12/10/2022).
Nadalsyah turun ke lapangan bersama Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, pejabat Dinas PUPR Kabupaten Barut dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah.
Kedatangan Barut-1 berselang 2 hari setelah jembatan tersebut ambruk diterjang banjir. Nadalsyah menginstruksikan kepada Kadis PUPR untuk memperbaiki jembatan.
“Karena jalan tersebut merupakan akses yang cukup vital bagi penggerak roda perekonomian warga. Nanti akan kita anggarkan pembangunan jembatannya, saat ini kita fokuskan agar jembatan bisa fungsional dulu,” kata Nadalsyah di lokasi jembatan ambruk, Rabu.
Dinas PUPR Barut telah menurunkan ekscavator mini, material baja wf300 bentang 12 m, kepingan lantai baja, alat las, dan alat kerja lainnya untuk penanganan darurat.
Baca Juga: Jembatan Simpang Kara Malawaken-Lahei I Ambruk Tergerus Banjir
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Barut, M Iman Topik mengatakan, pihaknya langsung melaksanakan instruksi bupati. ”
“Kita tangani kedaruratannya dulu, sesuai arahan Pak Bupati. Tahun 2023 semua jembatan pada ruas jalan Malawaken – Lahei I sampai dengan Desa Haragandang akan segera ditangani,” janji Topik.
Seperti diberitakan sebelumnya, Camat Lahei Rusihan, Selasa (11/10/2022) sore membenarkan, jembatan yang menghubungkan Kelurahan Lahei I menuju Desa Malawaken dan Kelurahan Jambu di Kecamatan Teweh Baru, putus Senin malam.
“Lokasi jembatan berada sekitar 2 Kilo Meter dari Kelurahan Lahei l. Tadi malam diperkirakan ambruk, akibat hujan dengan intensitas yang deras sekali, ” kata Rusihan kepada Kalamanthana.
Hingga berita ini diturunkan, warga yang sering melintasi jembatan tersebut terpaksa harus mencari alternatif jalan lain.
Dinas PUPR Barito Utara Siapkan Penanganan Darurat
Menyikapi kerusakan infrastruktur tersebut, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Barut, M Iman Topik, memastikan pihaknya segera melakukan penanganan darurat, agar jembatan bisa difungsikan kembali.
“Kami saat ini sedang menuju titik lokasi untuk mengantar material pembuatan jembatan. Kami lakukan penanganan darurat, ” kata Topik kepada Kalamanthana, Selasa petang.
Penanganan darurat dengan menggunakan baja wf300 bentang 12 Meter sebanyak 8 batang, plat baja 6 Mili Meter 16 batang dengan dukungan alat berat mini ekscavator.
“Jika cuaca mendukung, estimasi penyelesaian pekerjaan memakan waktu sekitar 3-4 hari. Kami usahakan jalan penghubung segera berfungsi kembali, ” ucap Topik.
Mengenai penyebab jembatan ambruk, pihak Dinas PUPR menduga terjangan air deras mengakibatkan tanah penyanggah di sisi kiri dan kanan jembatan tergerus, sehingga jembatan patah dan ambruk.(MELKIANUS HE)
Discussion about this post