KALAMANTHANA, Sampit – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah T.Sos menilai, sejauh ini daerah setempat terus dilanda bencana alam, terkhususnya bencana banjir yang datang tiga sampai empat kali dalam setahun terakhir.
Hal itu terjadi menurutnya, tidak lepas dari dampak kerusakan hutan yang hingga saat ini belum tertangani dengan baik. Untuk itu dia mendorong agar pemerintah daerah setempat terus meningkatkan pengawasan dan juga mulai merencanakan pembangunan kembali hutan yang sudah jadi lahan tak bertuan tersebut.
“Memang kalau kita cerna, kerusakan hutan ini paling besar memicu terjadinya bencana alam, terutama banjir seperti yang terjadi di daerah dapil 3,4 dan 5, dimana daerah itu memiliki lahan pemukiman dengan dataran rendah, ditambah terkikisnya hutan maka rentan menimbulkan bencana banjir ketik cuaca ektrim terjadi,” ungkapnya Selasa (29/11/2022).
Legislator Partai Gerindra ini mengharapkan perhatian serius dari pemerintah daerah, tidak hanya tingkat kabupaten melainkan pemerintah tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, agar apa yang menjadi keluhan masyarakat hingga saat ini dapat dikurangi.
“Kami kira kalau hanya pemerintah kabupaten tidak akan mampu, artinya semua daerah yang rentan terjadi bencana alam ini harus melibatkan pemerintah Provinsi, setidaknya untuk menekan dampak yang ditimbulkan, atau mengantisipasi terjadinya bencana alam yang semakin besar kedepannya,” tutupnya. (Sudarmo)
Discussion about this post