KALAMANTHANA, Muara Teweh – Anjing gila yang dibiarkan berkeliaran di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru dan Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara (Barut), menggigit 3 orang korban.
Kabar adanya korban digigit anjing gila di Hajak dan Trinsing beredar dibeberapa grup WhatsApp di Muara Teweh, Jumat (2/12) dan Sabtu (3/12/2022).
Melalui postingan di sebuah grup WA dan linimasa Facebook (FB) disebutkan, 1 orang dewasa dilarikan ke RSUD Muara Teweh untuk mendapatkan perawatan, karena digigit anjing gila.
Kepala Desa Trinsing Yulianto melalui pesan singkat WA yang beredar membenarkan, pada Jumat 2 Desember ada beberapa warga termasuk anak SDN- 1 Trinsing digigit anjing gila.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barut, Syahmiludin A Surapati, saat dikontak wartawan melalui sambungan telpon, Sabtu mengatakan, berdasarkan informasi dari grup WA pimpinan daerah, ada 3 warga terkena gigitan anjing, yakni 1 warga di Desa Hajak dan 2 orang warga di Desa Trinsing.
“Kami bersama dinas terkait akan merapatkan, mengkaji, dan mengalkulasi kejadian tersebut. Terutama bagaimana penganganan hewan liar, agar tidak menyalahi aturan. Apakah nanti akan di musnahkan atau ditangani,”kata Syahmil.
Dia melanjutkan bahwa adanya 3 tiga korban gigitan anjing gila, berarti Dinas Pertanian akan melibatkan pihak-pihak terkait, seperti TNI/Polri, Dinas Kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), guna penanganan secara komprehensif.
Syahmil pun memastikan Dinas Pertanian Barut melalui Bidang Peternakan, bekum lama ini sudah memberikan vaksinasi terhadap hewan peliharaan milik masyarakat di daerah Desa Bintang Ninggi I, Bintang Ninggi II, dan Desa Trahean, Kecamatan Teweh Selatan.
“Memang ada beberapa titik yang masih belum diberikan vaksinasi di Desa Trinsing. Kepada masyarakat, kami mengimbau agar meminta atau mengundang petugas untuk vaksin dengan catatan pada saat petugas memberikan vaksin, pemilik hewan bisa mendampingi hewan yang akan divaksin,”ujar dia.
Pemberian vaksin, masih kata Syahmil, dilaksanakan secara kolektif untuk hewan peliharaan masyarakat. Pemilik hewan peliharaan yang belum divaksin, bisa berkirim surat kepada petugas vaksinasi.
“Sehingga kami bisa menjadwalkan pelaksanaan vaksin dan turun ke lapangan,” ucap Syahmiludin.
Kepala Diskes Kabupaten Barut, Siswandoyo, Sabtu siang mengatakan, obat untuk korban gigitan anjing gila tersedia disemua pusat kesehatan puskes), dan RSUD Muara Teweh. “Ada di Puskes, RSUD, semua ada dan cukup,” kata Siswandoyo kepada KALAMANTHANA.
SDN-1 Trinsing Terpaksa Diliburkan
Masih berkaitan dengan kasus gigitan anjing gila, sekaligus menindaklanjuti laporan warga, Pemdes Trinsing bersama pihak, sekolah sepakat meniadakan atau meliburkan sekolah pada Jumat (2/12).
Dasar kebijakan tersebut, lantaran beberapa warga digigit anjing gila. Salah satunya murid SDN-1 Trinsing bernama Rangga.
“Dalam hal ini, saya selaku Kepala Desa Trinsing mengambil sikap untuk mengantisipasi dari ancaman gigitan anjing gila. Pihak sekolah mengizinkan untuk belajar di rumah saja. Untuk Sabtu 3 Desember 2022, sekolah tetap buka dan anak-anak SDN-1 Trinsing tidak belajar di sekolah. Itu hasil mufakat bersama, ” kata Kades Trinsing Yulianto.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barut, Ardian, mendukung penuh langkah, yang diambil Pemdes Trinsing dan pihak SDN-1 Trinsing. “Kita dukung keputusan mereka, ” ujar Ardian kepada media ini, Sabtu siang.(Melkianus He)
Discussion about this post