KALAMANTHANA, Muara Teweh – Uskup Keuskupan Palangkaraya, Mgr Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, MSF, meresmikan Gereja Katolik Stasi Santo Tarcicius Lampeong, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, Rabu (8/2/2023).
Gereja Katolik Stasi Santo Tarcicius berdiri sejak 1982. Pendirian gereja diinisiasi oleh Pastor Tarcicius Dwija Iswara MSF. Jumlah umat Katolik pada awalnya cuma beberapa KK.
Uskup Palangka Raya meresmikan gereja diawali dengan upacara potong pantan. Upacara dipimpin Damang Gunung Purei, Sahayun didampingi Damang Teweh Timur, Hohi Hartono.
Setelah pereamian disusul dengan Perayaan Ekaristi. Uskup memimpin Ekaristi. Umat Katolik di Lampeong, rombongan dari Muara Teweh, dan para Pastor.
Ketua Stasi atau Ketua Umat Santo Tarcicius, Mus Muliadi, mengatakan pembangunan gereja tak lepas dari peran para donatur.
Ketua Dewan Paroki Santa Maria de Lasalette, Alkatri, mengapresiasi perjuangan semua pihak sampai berdirinya gedung gereja. “Ini Idaman bagi Stasi. Kita akan melihat perkembangan umat, sesuai dengan dengan firman Tuhan, ” kata dia.
Ia mengharapkan Stasi bisa melahirkan program-program berguna bagi umat, daerah, dan bagi bangsa dan negara melalui kerjasama gereja dengan pihak terkait.
Kades Lampeong I, Surianata, menyebutkan bermacam- macam suku dan beragam keyakinan ada di Lampeong I. Mari kita sama- sama membangun, ” ujar dia.
Camat Gunung Purei, Bambang Suprianto, atas nama pemerintah mengucapkan selamat datang kepada rombongan.
“Kecamatan Gunung Purei paling ujung. 9 KM di sebelahnya sudah masuk Kaltim, pintu masuk IKN. Ini merupakan wujud kemajuan pembangunan mental spiritual di kecamatan ini. Bukan hanya Stasi, tapi ke depan menjadi Paroki” sebut Bambang.
Uskup Aloysius memohon dukungan dari semua pihak atau denominasi gereja “Buka hanya fisik tapi yang utama pembangunan rohani. Itu akan menjadi kesaksian bagi orang lain sehingga tertarik kepada Yesus Kristus,” kata Uskup.(Melkianus He)
Discussion about this post