KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Organisasi Indonesian Gastronomy Community (IGC) memilih Kabupaten Pulang Pisau sebagai salah satunya menjadi percontohan penurunan stunting dengan edukasi pangan lokal.
Hal tersebut disampaikan Dewan Pembina organisasi IGC, Nyelong Inga Simon saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Pulang Pisau, belum lam ini.
“Kami (IGC) telah memilih Kabupaten Pulang Pisau sebagai salah satunya menjadi percontohan penurunan stunting dengan edukasi pangan lokal,” ucap Nyelong Inga Simon.
Ia menjelaskan IGC dikenal sebagai salah satu organisasi yang membahas perkembangan makanan di Indonesia.
Selain itu, IGC berperan aktif dalam mengangkat perkembangan, serta melestarikan kuliner khas Indonesia lewat gastro-diplomasi dan gastro-turisme, ucapnya.
“IGC merupakan sebuah Komunitas yang berkecimpung di pangan dan tiga tahun terakhir konsentrasinya kepada pangan lokal, serta ikut berpartisipasi dalam mengatasi persoalan stunting,” jelasnya.
Selain Dewan Pembina IGC, juga hadir Ketua Wanita Keren Indonesia, Maria Stefani Ekowati Hasto Kristiyanto, Pendiri Wanita Keren sekaligus Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwik Margono, Tim Pelaksana Advokasi dan Edukasi dari IGC.
Sementara itu Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang dalam kesempatan itu menyampaikan atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Pulang Pisau mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Indonesian Gastronomi Community (IGC ) yang telah memilih Kabupaten Pulang Pisau sebagai salah satunya menjadi percontohan penurunan stunting dengan edukasi pangan lokal.
”Stunting ini menjadi permasalahan yang dihadapi dan ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi semua pihak, pemerintah, pengusaha swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat selain itu yang paling berperan adalah di mulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai individu atau pribadi dengan membangun ketahanan keluarga secara utuh di berbagai bidang,” ucap Bupati.
Selanjutnya Bupati menekankan kepada semua OPD, Camat, Kepada Desa, Kelurahan dan semua pihak yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting untuk dapat melakukan rencana aksi yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dengan melakukan konvergensi, partisipatif dan kolaborasi sehingga diharapkan terjadi penurunan angka Stunting yang signifikan.
“Kita tentunya akan terus berupaya menurunkan akan Stunting yang ada di Pulang Pisau apalagi setelah kabupaten Pulang Pisau dipilih sebagai salah satunya menjadi percontohan penurunan stunting dengan edukasi pangan lokal,” tutupnya. (Oktavianus)
Discussion about this post