KALAMANTHANA, Muara Teweh – Sungai Setalar atau Sungai Montallat di Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, meluap. Akibatnya jalan penghubung di 3 desa terendam air sejak Minggu (12/3/2023).
Air meluap dan menutup jalan lintas di Desa Pelari, Jaman, dan Sangkorang. Ketinggian ari bervariasi antara 20-60 Cm. Kendaraan tidak dapat melintas.
Setiap hujan deras, banjir selalu terjadi di ruas tersebut. Diduga wilayah resapan air dibagian hulu Sungai Setalar rusak parah. Wilayah yang saat ini dilanda banjir juga berada di bagian hulu.
Jalan yang tertutup air merupakan akses utama dari Kandui (ibukota Kecamatan Gunung Timang) menuju ke Tongka dan Baturaya.
Selain sering banjir, kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah tersebut amat memprihatinkan. Jembatan konstruksi kayu banyak yang rusak, sehingga kendaraan tidak dapat melintas. Rencana tahun ini Pemkab Barito Utara akan merehab 7 jembatan.
Baca Juga: Kenalan Lewat Medsos, Anak di Bawah Umur 3X Disetubuhi Buruh Serabutan di Barito Utara
Camat Gunung Timang, Winardi Aspirin, saat dikonfirnasi, Senin (13/3/2023), mengatakan, banjir terjadi akibat luapan Sungai Montallat dan beberapa anak sungai.
“Ada beberapa jalan yang jembatannya tidak bisa dilewati, mulai dari Desa Jaman sampai Desa Sangkorang. Kalau tidak ada hujan susulan malam ini, bisa surut airnya,” jelas dia kepada Kalamanthana.
Kepala Polsek Gunung Timang, Iptu Ade Soemarna, Senin siang, juga membenarkan, biasa terjadi apabila hujan lebat, Sungai induk Setalar meluap dan menyebabkan banjir di beberapa titik, daerah dataran rendah, terutama di jalan ke desa-desa wilayah Kecamatan Gunung Timang.
Banjir di Kecamatan Gunung Purei Mulai Surut
Banjir dilaporkan juga terjadi di beberapa desa, pinggir Sungai Teweh di Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara. Akibatnya jalan penghubung antardesa terendam air Minggu (12/3/2023).
Menurut informasi, warga yang hendak menuju Desa Linon Besi II terpaksa mengurungkan niatnya, karena pada beberapa titik kondisi air cukup dalam .
Salah satu lokasi banjir berada di ujung Jembatan Kihas. Tetapi warga masih bisa melintas dengan sepeda motor. “Itu memang termasuk daerah dataran rendah. Tetapi air mulai surut dan warga bisa melintas, ” ujar Kepala Polsek Gunung Purei, AKP Sukarno, Senin siang.(Melkianus He)
Discussion about this post