KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pemegang konsesi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, PT Bharinto Ekatama atau BEK, memaparkan program pasca tambang di Muara Teweh, Rabu (15/3/2023).
Kegiatan konsultasi publik rencana program mine closure PT Bharinto Ekatama di Barito Utara difasilitasi oleh Bagian Ekonomi Setda bersama Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Kepala Teknik Tambang (KTT) PT BEK, Prayono S, menjelaskan, agenda ini mengakomodir saran dan masukan dari para pemangku kepentingan di Barito Utara dan Teweh Timur khususnya, terutama dalam program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM).
PT BEK, sebut dia, mendapat izin sejak Mei 2020. Sesuai dengan Keputusan Menteri harus memiliki izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH). “Kami sampaikan agenda PPM. Pasca tambang relatif masih lama, tapi perlu perencanaan pasca tambang sedini mungkin. Diawali konsultasi publik 2021 dan 2022,” kata dia.
Lokasi tambang PT BEK berada di Desa Benangin I, II, dan V, Kecamatan Teweh Timur, Barito Utara, serta Desa Besiq, Kecamatan Damai, Kutai Barat. Hasil tambang diangkut ke Sungai Mahakam berjarak sekitar 100 Kilo Meter.
Staf PT BEK memaparkan di hadapan Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, dan para pemangku kepentingan bahwa ada integrasi antara rencana PPM dan pengembangan Barito Utara berdasarkan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2018-2023.
“Kami melihat program prioritas. Lalu menganalisis program yang bisa dikolaborasikan. Termasuk pula melihat peta penggunaan lahan di Barito Utara dan Teweh Timur, ” ujar dia.
Dari analisis tersebut, bisa disimpulkan lahan terpakai sebagai aset pertamina, perkebunan, dan peternakan. Mata pencaharian utama penduduk padi ladang dan kebun rotan.
Berdasarkan potensi fisik dan non fisik, potensi utama, luas wilayah Benangin 42,17 persen dari luas Teweh Timur. Maka PPM yang dilakukan PT BEK diarahkan pada desain agropolitan di Benangin.
Gazali mengusulkan pada kluster Benangin Lestari ada penangkaran rusa, pengembangan madu, anggrek, sengon, serta tamaman akasia. “Karena dekat Ibu Kota Negara (IKN), kita pikirkan Benangin itu nanti jadi rest area, ” tambah dia.
Plt Staf Ahli Bupati Barito Utara Bidang Ekonomi dan Keuangan, Hery Jhon Setiawan, mengapresiasi program pasca tambang yang bertumpu maupun bertolak dari PPM.
“Seyogianya dalam musrenbang ada perwakilan dari perusahaan. Hari ini kita dicerahkan oleh PT BEK. Acuannya dari blue print rencana daerah. Kita melihat kearifan lokal untuk dikembangkan di Benangin. Setiap desa memiliki ciri khas sendiri, ” kata Kabag Ekonomi Setda Baroto Utara ini.
Meski secara konseptual papakan PT BEK tentang pasca tambang memuaskan, beberapa pihak seperti Camat Teweh Timur Walter, Kadisb PMPTSP Edi Kesumajaya, dan mewakili Disnakertranskop dan UKM Yulis Anshari, tetap mengingatkan PT BEK untuk segera memperbaiki kekurangan dan melengkapi laporan kepada instansi terkait.(Melkianus He)
Discussion about this post