KALAMANTHANA, Paringin – Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan DPRD Kabupaten Balangan bersama warga transmigrasi Lajar Papuyuan Desa Matang Hanau, Kecamatan Lampihong dan pemerintah daerah terkait banjir yang melanda wilayah transmigrasi, Senin (5/4/2023) terdapat lima solusi penangan banjir.
Wakil Ketua DPRD Balangan, M Ifdali menyebutkan, warga transmigrasi meminta relokasi, karena desa mereka selalu terdampak banjir setiap tahunnya, sehingga menghambat aktivitas, pembangunan dan perekonomian warga.
Menurutnya, warga saat ini memang memerlukan solusi yang pasti untuk bisa dilaksanakan agar permasalahan banjir ini tidak terus berkelanjutan.
Ifdali menerangkan, sebelumnya Bappedalitbang menjelaskan telah bekerja sama dengan Poliban untuk melakukan kajian dan menyarankan adanya lima solusi yang ditawarkan untuk permasalahan banjir tersebut.
Sementara, Dr Riza Adhi Fajar selaku ahli hidrogeologi Poliban mengatakan, dari kajian solusi yang disarankan adalah pembuatan polder dimana ini cukup ampuh untuk mengatur air namun memerlukan biaya yang cukup besar.
Solusi kedua adalah normalisasi saluran air yang usianya sudah tua sehingga perlu dilakukan peremajaan dengan melakukan pengerukan agar air bisa dialirkan ke sungai Balangan dan tidak mengarah ke area transmigrasi.
Solusi ketiga, pembuatan pintu air yaitu adanya buka tutup air yang ada di simpang empat arus air dipaksa masuk ke Sungai Balangan.
Solusi keempat, melakukan pengerukan terhadap sungai Balangan di beberapa titik sekitar 400 meter yang memang mengalami kendala dalam mengalirkan air.
Solusi kelima adalah pembuatan sudetan. “Sudetan merupakan saluran yang digunakan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh aliran air banjir dalam rangka mengurangi debit banjir pada daerah yang dilindungi dengan mempertimbangkan alur sungai stabil,” terangnya.
Untuk pembuatan sudetan perlu dilakukan pembebasan lahan yang juga bisa menjadi pertimbangan pemerintah daerah untuk menentukan solusi yang sesuai.(tio)
Discussion about this post