KALAMANTHANA, Muara Teweh – Ratusan petani sawit anggota Koperasi Byna Mitra Utama, Desa Sikui, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, justru merugi. Padahal mereka menjalin kerjasama dengan perusahaan besar sawit, PT Antang Ganda Utama (AGU)/PT DSN.
Para petani sawit di koperasi yang kerjasama dengan PT AGU/PT DSN tersebut tak berdaya, karena Berat Janjang Rata-Rata (BJR) tandan buah segar cuma 5-6 Kg. Padahal sawit sawit ditanam musim 2007/2008 sehingga BJR semestinyaencapai 17 Kg.
“Pendapatan petani menjadi kecil. Saat ini para petani cuma menerima Rp35.000 per hektare (ha). Total lahan yang dikelola koperasi 400 ha. Kami tidak berdaya dengan kondisi ini dan rugi, ” kata Ketua Koperasi Byna Mitra Utama, Abdullah Rani, didampingi Sekretaris, Jokarto, kepada Kalamanthana, Selasa (16/5/2023).
Menurut Abdullah, ada beberapa penyebab sehingga pendapatan para petani sawit sangat kecil, meski mereka memiliki lahan mimimal 2 ha dan telah bekerjasama dengan PT AFU-DSN.
Penyebabnya antara lain :perawatan jalan koridor utama maupun jalan penghubung antar blok tidak pernah maksimal. Hasil sawit sulit diangkut ke luar.
Penyebab lain, sawit banyak yang busuk di tempat. Kalau pun bisa diangkut, terhitung restan. Terjadi miskomunikasi antara Aisaten Manajer PT AGU-DSN dengan pengurus Koperasi.
“Kami minta supaya segera disediakan batu belah untuk perbaikan jalan. Itu harus didukung alat berat yang berada di lokasi. Kami bosan dengan janji-janji, ” tegas Abdullah.
Selain itu, pengurus koperasi meminta penyediaan armada angkutan sawit dalam kondisi baik, karena seirngkali truk milik PT AGU-DSN rusak saat beroperasi.
“Kami pernah tawarkan angkutan truk milik anggota koperasi. Tapi tidak disetujui oleh perusahaan, karena angkutan menjadi hak perusahaan. Truk perusahaan justru sering rusak, karena oli bocor , mesin ngadat, ” bener Jokarto.
Saat bertemu pengurus Koperasi di Sikui, Selasa siang, GM Operasional PT DSN Raju Wardana berjanji segera memperbaiki carut-marut di lahan koperasi.
GMO PT AGU ini menjamin batu untuk perbaikan jalan sudah dipesan di Muara Teweh. Tinggal mengirimkan truk untuk mengangkut batu.
Sedangkan alat berat ekscavator akan diturunkan ke Sikui setelah perbaikan jalan di lokasi lain rampung. “Ini PR saya. Saya tampung aspirasi dan cari solusi, ” kata Raju.
GMO PT AGU juga berjanji segera menempatkan asisten manajer atau asmen di Sikui, sehingga operasionalisasi bisa berjalan baik.(Melkianus He)
Discussion about this post