KALAMANTHANA, Sampit – Sejak berapa tahun lalu penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kotawaringin Timur masih mengarah di pusat kota, akibatnya kebakaran di titik-titik hotspot yang sudah ditetapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih banyak yang tidak tertangani.
Dampak dari hal itupun menyebabkan kabut asap yang membuat jarak pandang jelas manusia di Kotim ini hanya berjarak kurang dari satu meter. Bahkan pengendara juga terdampak akibat kejadian kemarau panjang pada tahun 2015 tersebut di Kotim.
Menanggapi hal ini Wakil Ketua DPRD Kotim H.Rudianur meminta agar Tim Karhutla lebih pokus pada penanganan kebakaran di wilayah Selatan dan Utara atau di daerah yang sudah di lakukan survei atau prediksi oleh pihak BMKG.
“Kita patut bersyukur kemarau saat ini masih ada diselingi hujan, kalau sampai seperti tahun 2015 lalu maka fatal akibatnya,” ungkapnya Senin 19 Juni 2023.
Selain itu dia mengingatkan agar masyarakat juga tetap waspada akan bahayanya kebakaran hutan dan lahan tersebut. Terlebih dia meminta jangan sampai warga melakukan pembakaran lahan pada saat musim seperti saat ini.
“Masyarakat juga kami minta untuk lebih peduli akan bahayanya karhutla ini, jangan bakar lahan, karena resikonya kembali ke kita semua,”Tutupnya. (drm)
Discussion about this post