KALAMANTHANA, Palangka Raya – Dalam rangka menekan kasus stunting, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan dan Anak (DPPKBP3A) mengoptimalkan peran 678 Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Hal tersebut mendapat apresiasi dari Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini, dan menilai jika langkah yang diambil oleh pemko sudah tepat. Dimana dengan program TPK, mampu mencakup wilayah di 30 kelurahan yang tersebar di Kota Cantik.
Melalui kader-kader TPK tersebut turut digencarkan edukasi pentingnya pemenuhan vitamin serta gizi selama pra kehamilan, saat hamil hingga saat menyusui. Selain itu juga terkait, dampak jika kesehatan dan keseimbangan pemenuhan nutrisi tubuh tidak terpenuhi terus disampaikan kepada masyarakat luas.
“Kader TPK ini terdiri dari kader KB, PKK dan bidan atau petugas kesehatan. Keberadaan mereka yang dekat dengan masyarakat akan lebih muda diterima saat memberikan edukasi dan sosialisasi,” kata Norhaini.
Kader tim pendamping keluarga juga menueutnya akan melakukan deteksi dini dengan melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang bayi, balita dan anak-anak. Termasuk memberikan informasi, edukasi dan konseling secara virtual atau tatap muka kepada calon pengantin yang akan menikah.
“Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. DPRD akan terus mendorong agar langkah kita bersama menciptakan generasi penerus yang sehat dan handak bisa terwujud di masa yang akan datang,” ujar politisi Golkar ini. (bs)
Discussion about this post