KALAMANTHANA, Palangka Raya – Perhelatan Kejuaraan Dunia Balap Sepeda UCI MTB Eliminator World Championship 2023 akan di gelar pada 12 November ini, persiapan saat ini masih terus digenjot agar pelaksanaan event tersebut bisa berjalan sesuai harapan.
“Gelaran UCI MTB Eliminator World Championship, untuk tracknya tidak jauh berbeda. Namun akan ada perubahan track sedikit. Jika tahun lalu lebih banyak tikungan, sekarang track lurusnya kita perbanyak. Karena kita ingin di track lurus itu mereka adu cepat,” ungkap Ketua Harian ISSI Kalteng, Rahmad Nasution.
Sementara itu, Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Muhammad Rifai mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan penilaian risk assessment atau ancaman bahaya untuk pelaksanaan UCI Mountain Bike Eliminator World Championship 2023.
“Saat ini kita coba lihat apa kesiapan panitia untuk mengantisipasi itu, apa-apa saja yang panitia sudah siapkan. Nanti kita akan bersama-sama untuk memberikan masukan terkait menyiapkan antisipasi bahaya itu atau ancaman bahaya itu,” katanya.
Baca Juga: Persiapan Matang, Kejuaran Dunia Balap Sepeda UCI MTB 2023 Digelar 12 November
Dia menjelaskan, risk assessment tersebut dilakukan untuk memasang pelaksanaan kejuaraan dunia balap sepeda gunung tersebut dapat terlaksana dengan nyaman, selamat, dan aman sampai dengan para peserta kembali ke negaranya masing-masing.
“Jadi kaitan itu banyak sebenarnya, semuanya sampai dengan bagaimana kesiapan untuk mengantisipasi apabila ada peserta atau penonton kecelakaan di area lokasi, kita sampai cek kesitu,” tambahnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah, Yulindra Dedy mengatakan, selama pagelaran UCI Mountain Bike Eliminator World Championship 2023, lalulintas di sekitar area pelaksanaan kegiatan akan memberlakukan sistem buka tutup.
“Di ruas Jalan Tjilik Riwut ini akan ada buka tutup terbatas. Untuk pengalihan jalur smentara masih belum ada. Tapi nanti kita iinformasikan lagi. Saat ini kita masih mmelihat bagaimana nanti mekanismenya,” katanya.
Saat ini pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi dengan Direktorat Lalulintas Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah dan Kepolisian Resor Kota Palangka Raya terkait dengan mekanisme pengamatan lalulintas selama kegiatan berlangsung.(Mit)
Discussion about this post