KALAMANTHANA, Jakarta – Seminggu setelah penetapan Harvey Moeis sebagai tersangka korupsi PT Timah Tbk, sebuah tayangan video tendensius beredar di youtube. Diupload oleh akun bernama Yas Channel tanggal 31 Maret 2024, video berdurasi 5.23 menit itu masih viral hingga kini.
Video tersebut menggabungkan antara pidato Presiden Joko Widodo, pernyataan Prabowo Subianto, serta ucapan Lita Gading yang seolah mengomentari peristiwa penangkapan Harvey Moeis dengan headline sebagai berikut:
Sandra Dewi Kena Mental
Jokowi Bentak Sang Suami Begini
Harvey Moeis merupakan suami selebriti tanah air Sandra Dewi. Karenanya video tersebut juga menampilkan thumbnail wajah Sandra Dewi di sebelah Harvey Moeis dan Presiden Joko Widodo dengan caption:
Kena Mental! Sandra Dewi Auto Ketakutan, Jokowi Bentak Suami Sandra Begini & Lita
Gading Beri Reaksi
Video ini mendapatkan engagement yang tinggi, dilihat dari jumlah penonton sebanyak
400ribu lebih, 3ribuan likes, dan 2ribu lebih komentar. Isi video ini dimulai dari pembukaan oleh narator yang langsung diikuti oleh video Presiden Joko Widodo yang berpidato sebagai berikut:
“Kalau masih ada yang main-main yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan. Akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main.”
Setelahnya langsung disambung dengan pernyataan Prabowo Subianto yang membahas tentang korupsi:
“Dalam rangka itu kita harus juga memberantas korupsi. Korupsi adalah penyakit yang akan menghambat kita.”
Lalu, diselingi penjelasan narator, muncul video dialog antara presenter TV Najwa Shihab dengan ayahnya Quraish Shihab, diikuti pernyataan psikolog Lita Gading. Semuanya membahas keburukan korupsi.
Dari seluruh rangkaian video, tidak ada satu pun momen yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo sedang membentak Harvey Moeis. Tidak ada juga video yang memperlihatkan wajah ketakutan Sandra Dewi usai pidato Jokowi. Video yang memperlihatkan Harvey Moeis dengan Sandra Dewi, hanya muncul ketika narator berbicara. Setting lokasi antara Presiden Joko Widodo dengan narasumber yang lain juga tidak sama.
Jadi, apakah video tersebut benar?
HASIL CEK FAKTA
Tim redaksi melakukan pengecekan kepada akun youtube Yas Channel dan mencari sumber asli pernyataan presiden Joko Widodo yang sama dengan yang dicuplik tayangan tersebut. Hasilnya, redaksi mendapatkan fakta bahwa pidato tersebut berlangsung dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Daerah tahun
2019.
Dalam acara tersebut Presiden berencana ‘menggigit’ pihak-pihak yang menghambat agenda besar pemerintah lima tahun ke depan. Pidato tersebut diunggah dalam banyak channel youtube media massa resmi, seperti Kompas TV, Official iNews, hingga Metro TV.
Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia juga memberi perhatian terhadap tayangan akun youtube Yas Channel, dan melabelinya dengan kategori hoaks atau berita bohong. Klarifikasi tersebut diunggah dalam website Kominfo (23/04/2024) dengan judul sebagai berikut:
[HOAKS] Presiden Jokowi Bentak Harvey Moeis atas Kasus Korupsi Timah
Kominfo dalam artikelnya juga merujuk pada website turnbackhoax, untuk penjelasan lebih jauh terkait tayangan tersebut.
Hingga artikel ini dibuat, akun youtube Yas Channel masih aktif dan menayangkan video hoaks tentang presiden. Dengan memanfaatkan potongan video dari beberapa sosok terkenal yang berbicara tentang korupsi, sang pemilik channel menggabungkannya tanpa melihat konteks. Ia juga menerapkan strategi clickbait, yakni memberi judul bombastis dengan informasi yang tidak utuh, agar netizen penasaran melihat tayangannya.
KESIMPULAN
Harvey Moeis memang benar merupakan suami dari selebriti Sandra Dewi. Ia tersangkut kasus korupsi tata niaga PT. Timah Tbk dan langsung ditahan penyidik Kejaksaan Agung RI pada Rabu (27/03/2024).
Sementara itu, jumlah kerugian negara sebesar 271 triliun rupiah merupakan akumulasi kerugian kerusakan lingkungan tahun 2015-2022. Kejaksaan Agung melibatkan ahli lingkungan hidup dari Fakultas Kehutanan Insitut Pertanian Bogor, Bambang Hero Saharjo dalam menetapkan angka kerugian tersebut.
Video yang diunggah di akun youtube Yas Channel sama sekali tidak menjelaskan konteks kerugian negara tersebut. Narasi yang provokatif juga dipadukan dengan potongan video yang memiliki tema sama tapi tidak berhubungan.
Karena itu dapat disimpulkan bahwa video yang diunggah tersebut mengandung disinformasi dan kebohongan atau hoaks, dengan menggabungkan antara beberapa fakta yang tidak sesuai konteks.
Karena itu, telitilah judul artikel atau tayangan yang terlalu bombastis atau bersifat click bait. Cek ulang semua berita yang lewat di beranda media sosial kita dengan media massa terpercaya.
Sumber info: akun youtube Yas Channel, Kompas TV, Official iNews, Metro TV, web Kominfo, web turnbackhoax
Link video https://www.youtube.com/watch?v=HBWH7JUyQG0
Isi lengkap transkrip video yang beredar:
Narator berbicara:
Kena mental, Sandra Dewi auto ketakutan. Jokowi dan Lita Gading bentak Sandra begini. (Soundbyte Presiden Joko Widodo)
“Kalau masih ada yang main-main yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya. Bisa lewat
KPK, bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan. Akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main.
(Soundbyte Prabowo Subianto)
“Dalam rangka itu kita harus juga memberantas korupsi. Korupsi adalah penyakit yang akan menghambat kita.”
Narator berbicara:
Kasus korupsi yang dilakukan Harvey Moies membuat nama Sandra Dewi saat ini jadi bulan- bulanan netizen. Bukan tanpa alasan, kasus korupsi yang dilakukan Harvey membuat negara harus rugi 271 triliun. Kehidupan Sandra Dewi yang begitu manis bak Princess membuat semua tak menyangka akan kriminalitas yang dilakukan oleh suami dari Sandra Dewi tersebut.
(Potongan percakapan Najwa Shihab dengan Quraish Shihab)
“Enggak suka kata korupsi?” “Terlalu halus.”
“Koruptor terlalu halus?”
“Terlalu halus.” “Apa yang pas?” “Pencuri.” “Pencuri?”
“Iya kan kita juga menggunakan kata pencuri. Itu tidak ada bedanya dengan pencuri.
Kenapa orang-orang miskin yang mengambil bukan haknya dinamai pencuri. Kenapa kalau pejabat atau pegawai kita namai koruptor? Ya itu pencuri.”
Narator berbicara:
Presiden Jokowi sendiri sebelumnya sudah memberikan peringatan keras bagi para koruptor. Jokowi akan menindak tegas dengan caranya sendiri agar para koruptor tersebut tertangkap. Dan benar saja, kini suami dari Sandra Dewi harus rela mendekam di hotel prodeo untuk
mempertanggungjawabkan semua yang dilakukannya hingga membuat negara harus rugi ratusan triliun.
Sampai saat ini Sandra Dewi masih bungkam tak memberikan klarifikasi atas penangkapan sang suami Harvey Moeis. Namun berdasarkan beberapa penerawangan ahli spiritual, Sandra sebenarnya sudah tahu perihal bisnis hitam Harvey, dan kini perasaan Sandra Dewi pun diterawang sangat ricuh. Tetapi dia berusaha tegar dan pastinya sebagai seorang istri dia begitu khawatir, kecewa pastinya dalam ketakutan.
(Soundbyte Lita Gading)
“Guys, suaminya Sandra Dewi itu katanya disinyalir dapat 20 tahun penjara ya dan denda 1 miliar. Menurut kalian worthed enggak sih dengan dia sudah membuat kerugian negara yang begitu besar triliunan ya, walaupun tidak dipegang sendiri atau tidak dimakan sendiri, namun dia lah salah satu dari ujung tombak dari ininya ya, apa namanya em, korupsi tersebut gitu loh. Nah kalau menurut saya nih, apa sih kok cuman segitu gitu loh. Harusnya lebih berat lagi dong masa 1 miliar. 1 miliar itu anggap seperti 100.000 buat dia. Paham? Atau 1 juta lah buat dia gitu loh. Ya ampun enggak ada apa-apanya kali 1 miliar dibandingkan dia bertahun-tahun mengeruk uang negara gitu tanpa kita tahu. Hei para penegak hukum seharusnya undang- undang kalian itu diperbaharui semuanya. Harusnya orang yang melakukan korupsi itu dimiskinkan. Jangan cuman segitu. Belum lagi potongan-potongan penjara nanti, potong-potongan apa sih tahanan dan sebagainya. Eh delalah paling cuma 5 tahun dari 20 tahun itu. Kalau 1 miliar mah merem dong. Coba secara istrinya aja sebagai seorang artis yang punya endorsement banyak dia juga punya banyak duit dan sebagainya dari hasil pemberian selama jadi istri dan sebagainya. Iya dong 1 miliar mah aduh jual tas hermesnya aja udah ketutup kali gitu loh. Nah ini loh salah satunya nih harusnya kalian penegak hukum jangan kongkalikong ya. Yuk tegakkan dan miskinkan orang-orang yang korupsi itu. Setuju enggak kalian. Mudah-mudahan setuju sama saya ya. Kayaknya enak banget ya orang korupsi. Kita susah-susah cari duit ke mana-mana, eh dia enak-enakan dapat duit dan menikmati segala semua fasilitas, private jet, barang-barang branded, eh kok sirik? enggak sirik, tapi ini sebagai pengingat kita bahwa apa yang kita kerjakan itu harus halal.”
(Soundbyte Najwa Shihab)
“Apa hukuman terberat versi Prabowo Subianto untuk koruptor Pak?
(Soundbyte Prabowo Subianto)
“Jadi ya, jadi menurut pendapat saya apa yang sudah ada sekarang sudah cukup menjera. Bayangkan orang yang korupsi ya, disita hampir semua kekayaannya. Dimiskinkan, selain hukumannya cukup panjang. Ada yang berapa puluh tahun dan sebagainya dan sebagainya. Saya kira asal kita laksanakan dengan benar ini cukup jera. Saya tahu maksud beberapa orang maunya kan hukuman mati seperti di
Tiongkok, ya kan. Ternyata orang kalau nekad ya nekad aja. Di Tiongkok sudah ada hukuman mati, masih ada korupsi yang besar-besaran di sana.” (red)
Discussion about this post