KALAMANTHANA, Palangka Raya – Usai lebaran selalu terjadi penambahan jumlah penduduk, dimana para pemudik akan membawa kerabat atau sanak keluarga mengadu nasib di perkotaan.
Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita tak memungkiri jika arus urbanisasi tak bisa dibendung.
“Datangnya kaum urban usai lebaran merupakan fenomena tahunan dan masalah yang lazim dihadapi perkotaan. Termasuk di Kota Palangka Raya,” kata Ruselita.
Kota Palangka Raya sendiri lanjut Ruselita, dinilai memiliki daya tarik sebagai tempat yang memberi ruang wilayah yang luas, serta dianggap memiliki lapangan pekerjaan lebih banyak.
Berkaca dari itulah jelas politisi Partai Perindo ini, maka kaum urban banyak yang tertarik untuk mengikuti kerabatnya ke Kota Palangka Raya, dengan harapan mendapat pekerjaan dan penghidupan yang lebih layak.
“Dampak urbanisasi ini tentu selalu ada. Terutama memunculkan berbagai permasalahan. Seperti persaingan lapangan kerja dengan penduduk lokal. Bahkan akan berpengaruh terhadap bertambahnya pengangguran,” tukasnya.
Adanya sejumlah dampak dari urbanisasi seperti itu sambung Ruselita, tidak lain sebagai suatu fenomena yang disebut sosial gentrifikasi. Karena itu, untuk menekan dampaknya, maka kaum urban harus memiliki pendidikan, keterampilan dan keahlian.
“Itu juga tidak semerta-merta menjamin, sekalipun sudah mengantongi pendidikan serta skill berupa keterampilan dan keahlian, akan tetapi persaingan tetap akan ada,” bebernya.
Namun terlepas dari itu ucap Ruselita, bagi para kaum urban yang berniat tinggal di Kota Palangka Raya, dengan harapan untuk mendapat pekerjaan yang lebih layak, maka harus tetap membekali diri dengan pendidikan serta skill berupa keterampilan dan keahlian. (Mit)
Discussion about this post