KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Terkait adanya laporan masyarakat yang merasa tidak nyaman atas pelayanan oknum dokter di poli THT RSUD Kapuas. Dirut RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas, Kalteng, dr Agus Waluyo memberikan penjelasan.
Didampingi Kabid Yanmed Kastalani, dr Agus Waluyo, mengatakan pihaknya menerima laporan pengaduan dari masyarakat setelah pelayanan pada 26 Juli 2024 yang disampaikan kepada manemen RSUD Kapuas.
“Laporannya itu terkait pelayanan di poli THT yang mana disebutkan kalau dokternya itu kasar dan tidak ramah,” katanya saat menggelar konferensi pers di RSUD Kapuas, Rabu (7/8/2024).
Pihak RSUD pun kemudian menindaklanjuti laporan tersebut, pertama dengan melakukan rapat manejemen dan kemudian bertemu dengan pihak pengadu atau pelapor.
“Kami sudah bertemu secara langsung dengan pihak orang tua yang saat itu anaknya diberikan pelayanan THT pada tanggal 26 Juli tersebut dan mendengarkan keluhan-keluhannya,” ujar dr Agus Waluyo.
Selanjutnya pihak RSUD Kapuas pun kembali melaksanakan rapat manajemen bersama dengan komite etik dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kapuas.
“Setelah itu kita sepakati untuk manggil dokter yang bersangkutan untuk dimintai keterangan terkait dengan adanya laporan masyarakat tersebut,” beber dr Agus.
Selain memanggil oknum dokter poli THT, pihak manejemen RSUD juga meminta kepada komite medik untuk melakukan audit medis, dimana hasilnya disimpulkan bahwa tindakan yang telah diberikan dokter poli THT telah sesuai prosedur medis.
“Jadi, tidak ada permasalahan atau pelanggaran secara medis. Hanya saja kalau ada keluhan atau komplain tentunya ini ada faktor yang mendasari, dimana itu kami simpulkan masalah miskomunikasi,” terang Agus.
Untuk itu pihak manajemen RSUD pun telah menyampaikan permohonan maaf kepada pihak pengadu atas komunikasi yang kurang efektif atau miskomunikasi tersebut.
“Kami juga sudah memberikan teguran secara tertulis kepada staf rumah sakit (dokter) yang bersangkutan yang memberikan pelayanan dengan komunikasi yang kurang efektif atau miskomunikasi,” katanya.
“Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi. Kami harapkan juga semua staff pegawai rumah sakit agar bisa melakukan komunikasi yang efektif saat memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas dr Agus Waluyo. (irs)
Discussion about this post