KALAMANTHANA, Sampit – Dalam rangka memaksimalkan pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, Kanwil Kemenkumham Kalteng melakukan langkah-langkah positif, salah satunya yakni melalui sektor pertanian ala moderen.
Program ini menjadi bagian dari upaya pembinaan bagi warga binaan itu sendiri di mana mereka dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pemeliharaan kebun seperti membersihkan area dari gulma, menyirami tanaman, memupuk, dan merawat kebun agar tetap tumbuh dengan baik hingga nantinya masa panen.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga estetika dan kesehatan lingkungan di dalam Lapas, tetapi juga memberikan pengalaman dan keterampilan praktis bagi WBP dalam bidang pertanian terutama sistem pertanian hidroponik yang mana memiliki nilai jual tinggi dan secara kualitas hasilnya tergolong baik,” ungkap Kalapas Sampit Meldy Putera Selasa 15 Oktober 2024.
Baca Juga: Latihan Hadrah, WBP Santri Ponpes At-Taubah Lapas Sampit Gali Keterampilan Seni Islami
Meldy juga menyampaikan, terlibatnya WBP dalam aktivitas semacam ini, akan meningkatkan pengetahuan sekaligus kedepannya mereka bisa terapkan ketika kembali ke masyarakat. Kegiatan ini juga mendukung program ketahanan pangan, di mana hasil dari kebun dapat memberikan kontribusi pada penyediaan pangan di lingkungan Lapas Sampit.
“Melalui perawatan kebun ini, WBP dapat belajar mengenai pentingnya tanggung jawab, disiplin, serta keterampilan dalam bidang pertanian, yang diharapkan dapat menjadi bekal setelah mereka bebas. Selain itu, kegiatan ini juga membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman dan asri di lingkungan Lapas, sekaligus mendukung program ketahanan pangan internal.” Tutur Meldy
Kalapas menambahkan bahwa kegiatan pemeliharaan ini akan terus dilakukan secara berkala dengan harapan agar WBP lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan memiliki keterampilan yang bermanfaat di masa depan.
Selain itu dia menekankan,upaya tersebut mencerminkan betapa pentingnya pembinaan yang menyentuh aspek keterampilan praktis, kesadaran lingkungan, dan pemulihan diri, yang semuanya berperan dalam proses reintegrasi WBP setelah mereka menyelesaikan masa pidana.
“Melalui Program ini diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan rehabilitasi Warga Binaan Lapas Kelas IIB Sampit serta memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan juga meningkatkan skil individu WBP kita selama menjalani proses pemulihan disini, sampai nantinya mereka kembali ke masyarakat,” tutupnya. (Darmo)
Discussion about this post