KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, kembali dilanda banjir. Menyikapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Kapuas segera menetapkan status tanggap darurat bencana.
Empat kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Mantangai, Kapuas Hulu, Mandau Talawang, dan Kecamatan Pasak Talawang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas, Ahmad M Saribi, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera mengambil langkah cepat dalam penanganan bencana ini.
“Hari ini kami menggelar rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Bupati Kapuas. Dalam rapat diputuskan bahwa status tanggap darurat bencana banjir akan ditetapkan mulai hari ini hingga 28 Maret 2025,” ujar Saribi usai rapat.
Banjir di Kecamatan Mantangai telah merendam 10 desa, dengan jumlah warga terdampak sekitar 1.664 kepala keluarga (KK) atau 5.080 jiwa. Sementara itu, di Kecamatan Mandau Talawang, banjir melanda enam desa, berdampak pada 1.604 KK atau 4.580 jiwa.
“Untuk Kecamatan Kapuas Hulu dan Kecamatan Pasak Talawang, data jumlah warga terdampak masih dalam proses pendataan,” tambahnya.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kapuas akan segera menyalurkan bantuan logistik melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Bantuan yang akan diberikan mencakup kebutuhan pokok seperti selimut, matras, dan obat-obatan.
“Dalam rapat tadi disepakati bahwa pemerintah daerah akan mengalokasikan dana BTT Tahun Anggaran 2025 untuk bantuan logistik, termasuk tambahan berupa selimut, matras, dan obat-obatan,” jelas Saribi.
Lebih lanjut, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kapuas ini, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah berencana melakukan relokasi bagi warga yang terdampak banjir dalam bentuk transmigrasi lokal.
“Relokasi itu kita upayakan dalam bentuk transmigrasi lokal. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan kehidupan warga, termasuk penyediaan kebutuhan dasar, fasilitas umum, sosial serta kebutuhan lainnya,” pungkasnya. (fan)
Discussion about this post