KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bertahun-tahun jembatan rusak, kini keluhan warga Lahei Barat mulai didengar oleh Pemkab Barito Utara. 2 jembatan kayu di wilayah tersebut segera diganti jembatan baru tahun ini.
Jembatan kayu di Lahei Barat berusia puluhan tahun. Jembatan dibangun sebelum Lahei Barat dimekarkan menjadi kecamatan sendiri.
“Tahun 2023 ini, pembangunan dua jembatan beton rangka baja di Kecamatan Lahei Barat. Masing-masing Jembatan Liang di Desa Jangkang Baru dan Jembatan Induk di Desa Teluk Malewai. Panjang iembatan ratusan Meter,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Barito Utara, Muhammad Iman Topik saat dihubungi melalui telepon, Minggu (15/1/2023) pagi.
Menurut Topik, anggaran pembangunan dua jembatan tersebut masuk dalam APBD Kabupaten Barito Utara 2023. Khusus Jembatan Induk di Desa Teluk Malewai merupakan pekerjaan lanjutan, karena sudah ada tiang pondasi jembatan.
Ia, melanjutkan bahwa anggaran pembangunan 2 jembatan itu baru bisa direalisasikan tahun ini, lantaran Pemkab Barito Utara merefocusing anggaran untuk penanganan dampak Covid-19.
“Pembangunan dua jembatan beton ini berdasarkan persentase nilai pekerjaan. Hal ini karena kurangnya anggaran. Selain itu, pemerintah melakukan pemerataan penanganan pembangunan jembatan dan jalan yang rusak di wilayah kecamatan lain yang ada di Kabupaten Barito Utara,” jelas dia.
Persiapan pekerjaan diawali oleh tim Bidang Bina Marga Dinas PUPR Barito Utara. Pihak PUPR segera melakukan proses lelang, sehingga pekerjaan bisa segera dilaksanakan.
Sebelumnya media ini pernah memberitakan, warga kembali mengeluhkan kerusakan Jembatan Sei Induk di Desa Teluk Malewai, Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara (Barut).
Keluhan tersebut diposting oleh warga bernama Ahim. “Hanya untuk kembali mengingatkan, sebuah Jembatan Sei Induk dalam wilayah Desa Teluk Malewai, Kecamatan Lahei Barat. Sampai saat ini perencanaan pembangunannya tertunda karena adanya Covid-19, ” begitu unggahan Ahim, mantan kades di Lahei Barat lewat akun Facebooknya, Senin (7/11/2022).
Dia juga berkomentar agar seluruh pejabat pemangku kepentingan memberi perhatian serius demi kelancaran satu-satunya akses jalan umum masyarakat antar desa menuju kantor kecamatan, serta akses mobilisasi orang dan barang dari kabupaten. “Mudah-mudahan ada tanggapan dan cepat direalisasikan lanjutan pembangunannya,” tambah Ahim.
Namun ketika dihubungi Kalamanthana, Senin, melalui pesan Messenger dengan pertanyaan sejak kapan jembatan itu rusak dan berapa desa yang dihubungkan, Ahim menjawab lupa tahunnya. ” Nanti ada berita yang lebih heboh, ” ucap Ahim.
Camat Lahei Barat Adi Suwarman mengatakan, Jembatan Sei Induk mehubungkan 3 desa, yakni Benao Hulu, Benao Hilir, dan Teluk Malewai.
“Lokasi jembatan berasa di Teluk Malewai. Kondisinya masih tetap sama aja seperti yang dulu,” kata Adi menjawab pertanyaan media ini, Senin malam.(Melkianus He)
Discussion about this post