KALAMANTHANA, Sampit – Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Demokrat DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Muhammad Shaleh meminta polisi untuk menertibkan media sosial (medsos) provokasi yang dapat memicu konflik.
“Hujatan dan cacian yang tersebar di medsos seperti facebook, menanggapi terkait insiden pembunuhan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur yang terjadi pada Rabu (7/9) lalu harus ditertibkan sebab telah mengandung provokasi,” katanya di Sampit, Senin (12/9/2016).
Shaleh mengungkapkan, polisi harus tanggap terhadap isu yang saat ini tersebar di medsos tersebut. Sebab, sebagian isinya sudah ada yang mengarah provokasi.
Sebagian informasi yang tersebar di medsos ada yang mengarah pada isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).
Menurut Shaleh, pengunggah informasi di media sosial pada umumnya orang yang tidak memahami dan mengetahui secara persis kejadian yang sebenarnya, sehingga informasi itu melenceng dari fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan.
“Informasi itu cukup berbahaya, apabila tidak segera ditertibkan dikhawatirkan dapat memicu konflik karena informasi itu dilihat jutaan orang,” katanya.
Polisi sendiri sudah menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Hendri Priwani. Keduanya adalah Kdn (36) dan putranya IM (17). Kdn, orang yang disangka Hendri yang saat itu ingin mendapatkan narkoba, ditangkap aparat Polres Kotim pada Minggu (11/9/2016) malam.
“Tadi sudah kami tangkap. Selama ini dia bersembunyi di kebun di kawasan Jalan Pelita milik warga berinisial Y,” ujar Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Hendra Wirawan di Sampit, Minggu (11/9/2016) malam.
Kdn ditangkap sekitar pukul 18.15 WIB. Dia langsung dibawa ke Polres Kotawaringin Timur untuk diperiksa secara intensif.
Warga Jalan Fathul Jannah Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang itu sempat melarikan diri.
Penyidik masih mendalami keterlibatan Kdn, namun kemungkinan dia juga akan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan itu.
Sebelumnya, Kamis (8/9) malam lalu polisi sudah menangkap IM (17) yang diduga kuat sebaga pelaku utama pembunuh Hendri. IM yang merupakan putra Kdn itu, diduga menjadi eksekutor yang membacok dengan menggunakan celurit sehingga korban meninggal.
Pembunuhan itu sendiri terjadi pada Rabu (7/9/2016) bermula ketika saat itu korban mendatangi rumah pelaku untuk membeli narkoba jenis sabu, namun oleh pelaku di tolak karena yang bersangkutan beralasan tidak menjual narkoba. (ant/akm)
Discussion about this post