KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kabut asap semakin tebal menyelimuti Kota Palangka Raya. Untuk menjaga kesehatan khusunya pelajar beredar wacana di masyarakat agar dilakukan pembelajaran secara daring.
Akan tetapi pembelajaran online sebagai alternatif banyak juga yang menyatakan tak setuju, salah satunya dari Anggota DPRD Palangka Raya, Khemal Nasery. Dia menegaskan, tidak setuju dengan langkah tersebut.
“Sebaiknya tetap belajar secara tatap muka asalkan diatur jam belajar dan kurangi aktivitas luar ruangan. Paling penting juga anak-anak diwajibkan pakai masker,” katanya, Senin, (02/10/2023).
Khemal menyatakan keprihatinannya terhadap dampak kabut asap terhadap pendidikan anak-anak. Namun, ia menganggap bahwa pembelajaran online bukanlah solusi yang tepat.
“Karena sekarang mereka para siswa sudah senang bisa bermain di sekolah bersama teman-temannya setelah dulu belajar online diterapkan pada zaman Virus Covid-19 (Corona),” tegasnya.
Apalagi banyak murid maupun orang tuanya yang tidak memiliki akses internet memadai dan banyak juga yang sulit beradaptasi dengan pembelajaran online.
Ia juga menggarisbawahi bahwa penggunaan pembelajaran online dapat menciptakan kesenjangan pendidikan yang lebih besar.
“Ada risiko anak-anak dari keluarga kurang mampu atau daerah terpencil tertinggal dalam pendidikan. Kita harus mencari cara lain yang lebih inklusif untuk terus memberikan pendidikan berkualitas bagi semua anak,” tegasnya.(uda)
Discussion about this post