KALAMANTHANA, Sampit – Juru bicara pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Rudini-Paisal (RP), Dadang Siswanto dengan tegas mengatakan, untuk memajukan daerah Habaring-Hurung kedua pasangan calon pemimpin muda itu akan memulai dari desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bukan tanpa alasan menurutnya, mensejahterakan masyarakat Kotim harus dimulai dari tingkat yang paling bawah serta yang paling urgen yakni soal ekonomi.
“Cabup cawabup kami sudah sering turun kebawah baik itu melihat secara langsung, mendengar, serta menyerap aspirasi dari semua kalangan ditingkat bawah (desa), terutama dari pemerintahan tingkat desa, sampai tokoh-tokoh masyarakat dan juga kaum milenial yang sulit berkembang dan memajukan desanya dari sektor ekonomi,” kata Dadang, Senin (23/9/2024).
Terkait hal itu kata Dadang, pasangan Rudini-Paisal sudah ada program khusus, dan insyaallah akan dipaparkan nantinya agar masyarakat memahami apa yang seharusnya pemimpin daerah ini lakukan untuk kesejahteraan masyarakat secara ekonomi.
Baca Juga: Rudini-Paisal Bakal Fokus Bangun Infrastruktur Secara Merata di Kotim
Pria yang saat ini dipercaya menjabat sebagai Ketua Fraksi PAN DPRD Kotim itu juga berkeyakinan bahwa terobosan baru yang dilakukan oleh Rudini-Paisal ini nantinya akan mampu memaksimalkan sedikitnya satu potensi setiap desa dari 185 desa dan kelurahan di Kotim saat ini sehingga ekonomi masyarakat akan terbantukan.
Dengan demikian pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di topang dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maka semua potensi yang ada di setiap desa bisa menjadi sebuah program nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari tingkat palin bawah.
“Setidaknya dimulai secara bertahap. Satu desa satu potensi yang dihidupkan menjadi sebuah ladang usaha melalui Bumdes, dan ini harus benar-benar difasilitasi oleh pemerintah daerah melalui BUMD nya.,” ujarnya.
Rudini-Paisal yakin hal itu bisa terwujud. “Secara logika saja Kotim ini ladangnya Sumber Daya Alam (SDA) Sumber Daya Manusia (SDM) juga tidak kalah, kenapa tidak kita maksimalkan potensi itu, artinya dalam hal ini Rudini-Paisal tidak muluk-muluk kalau di beri amanah maka akan dikerjakan apa yang ada di depan mata,” tuturnya.
Disisi lain mengapa pasangan Rudini-Paisal membuka peluang potensi setiap desa melalui sektor Bumdes, karena hal itu dinilai yang paling kongkrit dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat secara langsung, bahkan mengurangi angka pengangguran, dan mempercepat proses pengembangan SDM di daerah dalam rangka mewujudkan Kotim yang berkualitas dan mandiri.
“Selain menghasilkan bagi desa dan masyarakat, dipastikan juga setiap usaha yang ada di tingkat desa ini nantinya bisa terkelola secara profesional, sehingga bisa mengurangi angka pengangguran. Selain itu juga kita bisa menggandeng investor dari luar, termasuk pihak-pihak terkait seperti PBS guna terciptanya sinergitas antara pemerintah dan pemerintah desa,” tandasnya.
Bahkan Dadang juga menilai selama ini kesulitan nyata yang dialami masyarakat Kotim ini pada umumnya adalah ekonomi, sehingga mendorong pasangan Muda Rudini-Paisal untuk mencari solusi agar kedepannya pemerintahan tingkat Kabupaten tidak selalu menemui jalan buntu untuk mengatasi persoalan-persoalan termasuk konflik yang saat ini masih terjadi di daerah.
“Kami kira lebih dari 50 persen persoalan daerah ini jatuh pada persoalan ekonomi, dan itu terjadi dikalangan masyarakat kita baik tingkat bawah sampai menengah, dengan berbagai persoalan dan kebutuhan hidupnya masing-masing,” paparnya.
Dan hal itu juga kata Dadang yang menjadi penyebab konflik di masyarakat baik dengan PBS dan lainnya. “Hal seperti inilah yang mendorong Rudini-Paisal untuk hadir memberikan solusi yang efektif, agar investasi tidak merugi dan terganggu, begitu juga sebaliknya masyarakat kita bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, artinya disini masyarakat kita tidak menuntut banyak hanya kesejahteraan melalui ekonomi dan infrastruktur lainnya,” tutupnya. (Darmo)
Discussion about this post