KALAMANTHANA, Sampit – Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Abdul Kadir kembali angkat bicara soal sistem pengendalian sampah di daerah tersebut.
Menurut Abdul Kadir, sejauh ini perlu adanya terobosan-terobosan untuk menanggulangi masalah sampah di daerah ini, salah satunya berkaitan dengan sampah anorganik.
“Kita ketahui bersama bahwasannya sampah anorganik ini bisa di olah atau di daur ulang, karena dia adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan yang tidak mudah terurai, seperti plastik, kaca, dan potongan besi, tembaga, botol dan kaleng bekas, gelas plastik, wadah plastik sekali pakai, dan lainnya, ini semua bisa di olah kembali, sehingga perlu adanya terobosan baru,” ungkapnya Abdul Kadir, Senin (14/10/2024).
Legislator Partai Golkar ini menegaskan, penanganan sampah di daerah ini jangan sampai hanya terfokus pada sisi-sisi sampah organik dan sampah-sampah hasil limbah rumah sakit, melainkan juga harus ada program khusus untuk mengembangkan potensi sumber PAD yang lebih kuat.
“Kalau ada pabriknya untuk sampah anorganik ini, lalu kemudian memberdayakan sektor UMKM kita, semua sampah anorganik ini bisa menjadi olahan produk lokal yang bernilai jual tinggi, ini juga menurut kami sumber PAD yang tidak kalah pentingnya,” tandasnya.
Dia menilai, jika sampah anorganik ini benar-benar bisa terkelola dengan baik, dengan cara mengembangkan sistem UMKM produktif maka hal ini akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat bahkan menumbuhkan PAD yang begitu besar jangka panjang.
“Daerah kita kedepankan punya pabrik, entah itu apakah sudah masuk sampah anorganik yang memang bisa di daur ulang ataukah hanya pokus pada sampah limbah rumah sakit, nah ini yang harus kita dorong, supaya selain itu juga ada pabrik-pabrik mini dari sektor UMKM misalnya, ini sangat berpotensi sekali,” tutupnya. (Darmo)
Discussion about this post