KALAMANTHANA, Penajam – Beginilah mirisnya nasib guru-guru honorer di sekolah swasta tingkat SMA di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Sudah sembilan bulan mereka tak gajian. Bupati Yusran Aspar berjanji mencarikan jalan keluarnya.
Para kepala sekolah swasta setingkat SMA di PPU, Rabu (19/10/2016) sore, menyambangi Kantor Bupati Penajam Paser Utara. Mereka meminta bantuan Yusran Aspar terkait nasib malang yang menimpa guru-guru mereka.
Dalam rapat yang digelar Yusran bersama kepala sekolah itu, mencuat keluhan guru honorer sejak Januari lalu belum menerima gaji. Salah satu penyebabnya, gonjang-ganjing soal pengalihan pengelolaan SMA dari pemerintah kabupaten/kota ke provinsi.
Terombang-ambingnya keputusan pengalihan wewenang itu membuat beberapa sekolah swasta, khususnya tingkat SMA dan sederajat, tak mendapatkan bantuan BOS daerah dari Kabupaten PPU.
Padahal, selama ini dengan dana itulah sebagian guru honorer mendapatkan bayarannya. Sedangkan dana BOS dari pemerintah provinsi atau pusat tidak dialokasikan untuk membantu pembayaran gaji honor sekolah swasta tersebut.
Bupati Penajam Paser Utara, saat dikonfirmasi KALAMANTHANA, mengatakan pihaknya akan berupaya membantu kondisi yang saat ini dialami sekolah-sekolah swasta. Salah satunya dengan menganggarkan pada APBD Perubahan 2016 yang rencananya digulirkan bulan November mendatang.
“Kami akan kondisikan. Apa yang dialami guru-guru honor swasta tersebut, insya Allah di anggaran perubahan nanti,” ujar Yusran.
Namun, Yusran tetap menegaskan, untuk bantuan tersebut pihaknya hanya bisa menyalurkan pada tahun 2016 ini saja. Pasalnya, terhitung 2017, kepengurusan SMA dan sederajat sepenuhnya masuk dalam wewenang Pemerintah Provinsi Kaltim. (hr)
Discussion about this post