KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Kenapa banyak orang dengan kondisi kejiwaan yang labil mengamuk di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah? Pelaku penikaman terhadap Ayai, pejabat di Dinas Pendidikan setempat adalah bukti terbaru.
Pelaku penikaman terhadap Ayai, Kepala Bidang Pendidikan Dasar di Disdik Kapuas itu, ternyata pemuda kurang waras. Anas (25), sang pelaku, kabur dari rumahnya di Martapura dengan menumpang mobil.
Sesampainya di Kapuas Anas (25) berprilaku seperti orang gila dan memutar-mutar di depan rumah makan masakan Padang Ombilin.
Kemudian Anas masuk ke rumah makan dan mengambil pisau, lalu pergi entah kemana. Kemudian sekitar pukul 20.00 WIB tiba-tiba Anas menikam Ayai.
“Bila korban dinyatakan gila tentunya perlu bukti jika yang bersangkutan pernah dirawat di rumah sakit jiwa,” ujar Kanit Reskrim Polsekta Selat, Iptu Rizal, Jumat (21/10) di Mapolsekta Selat.
Peristiwa naas yang menimpa Ayai terjadi begitu cepat di mana saat korban mau beli air mineral di salah satu gerai Alfa Mart. Tiba-tiba korban langsung ditikam di bagian punggung oleh orang tidak di kenal.
Spontan korban roboh bersimbah darah dan langsung di larikan ke UGD RSUD kapuas untuk diberi pertolongan.
“Saya sendiri tidak mengerti ada persoalan saya dengan pelaku, kemunginan pelaku sedang mabuk atau apa,” papar Ayai.
Kapolres kapuas AKBP Jukimam Situmorang SIK melalui kasat reskrim AKP Wiwin JS mengatakan, begitu mendapat laporan laporan langsung di lakukan pengejaran, selang beberapa jam kemudian pelaku berhasil dibekuk.
“Kami berhasil menangkap pelaku tak jauh dari lokasi kejadian, di Garn V Jalan Barito Kuala Kapuas,” papar Wiwin.
Sekadar mengingatkan, sehari sebelumnya petugas Polres Kapuas juga meringkus Riyan, pelaku penganiayaan hingga seorang ibu rumah tangga, Nur Siati (40), tewas. Kuat dugaan, pelaku juga mengalami gangguan kejiwaan.
Santoso, suami korban, mengungkapkan bahwa menurut teman pelaku, dalam beberapa hari terakhir, pelaku sering menyebut dirinya panglima burung.
“Menurut informasi pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan, namun gangguan terjadi mendatang hanya sewaktu-waktu. Saya kenal pelaku, pelaku merupakan pendatang. Namun karena dia bekerja di area desa kami, maka kami mengenalnya,” tutur suami korban. (nad)
Discussion about this post