KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Kapuas bekerja sama dengan SMK Dadahup gencar melakukan pengembangan dari temuan mereka yakni pembuatan alat pompa air bertenaga angin untuk pembahasan pada lahan gambut tebal.
Pompa air ini berfungsi untuk memompa air secara berkelanjutan dari sumur bor sehingga dapat membasahi lahan gambut pada musim kemarau.
Kabid Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) BPMD Kapuas, Budi Kurniawan menjelaskan pada musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan terjadi di mana-mana. Faktor utamanya adalah terbatasnya sumber air atau kekeringan di lahan gambut. Terjadinya kebakaran ini pun telah memunculkan asap dan menyebabkan masyarakat terserang penyakit.
“Kondisi inilah yang memicu kami untuk menciptakan pompa air bertenaga angin itu. Saat ini Pemerintah Provinsi Kalteng telah membangun lebih dari 800 sumur bor dari target 2000 sumur bor,” ujar Budi di Kuala Kapuas, Rabu (28/12/2016).
Hanya kendalanya, bagaimana memompa air dari sumur itu secara berkelanjutan. “Nah, pompa air inilah nanti yang akan otomatis bergerak memompa air dari dalam sumur untuk disemburkan atau disebarkan sehingga membasahi lahan gambut,” jelas Budi.
Pompa ini, tambahnya, bekerja dari tenaga tiupan angin berasal dari alam. Dengan lahan gambut yang dibasahi secara terus-menerus, maka dapat mencegah kebakaran. Kemudian, apabila lahan gambut tetap terjaga tingkat kebasahannya sepanjang tahun maka untuk proses revegetasi akan jauh berjalan lebih cepat dan efektif. Biaya pembuatannya pun lebih murah dari pada membuat sekat kanal.
“Hasil akhir tentu kawasan gambut menjadi dapat ditanami dan menjadi kawasan lestari. Pompa air ini merupakan pengembangan teknologi tepat guna, saat ini kami telah membuat contoh pompa air itu namun masih berukuran kecil. Nanti kalau sudah berhasil dan sempurna, maka akan diperbanyak dan akan dibuat dalam ukuran besar,” tukasnya. (nad)
Discussion about this post