KALAMANTHANA, Penajam – Di hadapan Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, M Shadiq Pasadigoe, Wakil Bupati Penajam Paser Utara, H. Mustaqim MZ berkisah tentang inovasi yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Pekerjaan Umum (UPT PU) yang sudah mendapat pengakuan secara nasional.
Inovasi yang dilakukam Pemkab PPU telah mendapat penghargaan inovasi daerah dari Kementerian PAN RB tahun 2015 lalu. Tapi, inovasi yang dilakukan, bukan semata untuk mengejar penghargaan. Lebih penting lagi adalah manfaatnya dilakukan langsung masyarakat. Tahun ini, UPT PU menjadi nominasi dalam lomba inovasi daerah tingkat dunia yang digagas PBB.
Untuk itulah, Kementerian PAN RB melihat bahwa dari 106 peserta se-Indonesia, inovasi yang dilakukan PPU menjadi sesuatu yang unik dan satu-satu nya yang bergerak di bidang infrastruktur desa. Bahkan sekarang meningkat lagi dalam bentuk sinkronisasi UPT PU dengan pengelolaan dana desa (DD) dalam pembangunan infrastruktur desa, termasuk dengan pihak perusahaan swasta yang ada di PPU, khususnya perusahaan sawit yang saat ini sedang menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 12,3 km, di mana pekerjaaan dilaksanakan UPT PU sedangkan material berasal dari sumbangan pihak perusahaan.
Dalam audensinya pada Selasa (21/2), Mustaqim diterima langsung Pasadigoe yang juga mantan Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat, itu. Mustaqim menjelaskan dengan adanya inovasi ini, maka masyarakat tidak perlu lagi datang ke kabupaten hanya untuk meminta dibukakan jalan usaha tani , parit, atau irigasi. Mereka cukup mengajukan proposal kepada kepala desa dengan catatan masalah lahan harus clear.
Dalam penjelasan terkait UPT PU dan tata kelolanya disampaikan Alimuddin selaku Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda) secara gamblang disampaikan dengan UPT PU ini Pemkab mampu melakukan efisiensi dan efektivitas dalam pembangunan, baik dari aspek keuangan, waktu maupun birokrasi. UPT PU itu ibarat dokter umum, yang menerima keluhan pasien, lalu didiagnosa kemudian diberikan obat. “Jadi tidak perlu lama-lama, masyarakat akan merasakan apa yang diinginkan dan dibutuhkan,” ujar Alimuddin.
Alimuddin menjelaskan secara keuangan pekerjaaan dengan UPT PU dapat menghemat anggaran sekitar 80-90 persen jika dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga. Jika dengan kerja sama pengelolaan dana desa dapat melalukan efisiensi anggaran sebesar 83 persen. “Luar biasa, kita dapat menghemat anggaran negara dengan melakukan pembangunan infrastruktur desa dengan murah,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pasadigoe menyampaikan pihaknya sangat apresiasi terhadap hal ini dan akan segera dikaji dan dilaporkan kepada menteri. Jika memenuhi syarat pengerjaan swakelola sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, maka inovasi ini akan dijadikan model nasional supaya bisa ditiru oleh daerah lain di Indonesia, khususnya wilayah tengah dan timur Indonesia.
Pada kesempatan lain Asisten Deputi Pelayanan Publik menyampaikan bahwa Menteri PAN RB akan melakukan kunjungan langsung melihat UPT PU di Kabupaten Penajam Paser Utara yang dijadwal kan akan dilaksanakan pada 7 Maret mendatang.
Hadir pada audiensi tersebut Mustaqim MZ, Alimuddin dan Kabid Sapras Bapelitban Yunita dari Kabupaten Penajam Paser Utara. Pemkab berharap dalam kunjungan menteri nanti daerah-daerah yang sedang mengadopsi UPT PU akan diundang mendampingi menteri. (myu)
Discussion about this post