KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Kasus pembunuhan Farida alias Ida di Desa Batu Nindan, Kecamatan Basarang, mendapat perhatian besar dari masyarakat Kabupaten Kapuas. Di lini massa, warga melampiaskan kecamannya terhadap And, sang pelaku pembunuhan.
Kedongkolan warga itu terlihat dari ocehan mereka di laman facebook Balakar 545 Kapuas. “Kalau bisa pelakunya to dihukum mati,” tulis pemilik akun Agus Raj.
Tindakan And memang terhitung keji. Dia menghilangkan nyawa Farida setelah mencicipi tubuh wanita tersebut. Aksi tersebut dia lakukan karena tidak memenuhi komitmen kesepakatan Rp500 ribu, sementara dia hanya menyerahkan Rp50 ribu.
“Habis manis sepah dibuang memberi maras hbs di setubuhi nyara org dihilangkan, mudahan diberikan hidayah pelaku x dan korban dilapangkan kubur x,” tulis pemilik akun Mia Caem.
Pemilik akun lainnya, Nopensi Lindae juga mengharapkan hal serupa kepada korban dan keluarganya. “Semoga keluarga tabah menerima cobaan yg menimpa mereka,” tulisnya.
Di bagian lain, pemilik akun Luthfi Al-Jatbar mengabarkan jenazah korban Farida sudah dikuburkan oleh pihak keluarga dan masyarakat sekitar pukul 10.30 WIB. “Doa akan haja sanak barataan, semoga alm diterima Allah SWT. Amin,” tulisnya.
And, tersangka pelaku, sudah disergap dan ditangkap aparat Polres Kapuas bersama Polsek Basarang di rumahnya, Selasa (7/3) malam. Proses penangkapan berlangsung cukup dramatis dan cukup menyita perhatian warga.
Saat itu, rumah tersangka pelaku dikepung oleh polisi. Tak berapa lama kemudian, rumah pelaku langsung didobrak. Tak ada perlawanan berarti dari And sehingga dirinya langsung diringkus polisi.
Pengungkapan identitas jenazah sekaligus penangkapan tersangka pelaku pembunuhan itu berlangsung cukup singkat. Tak sampai 2×24 jam setelah penemuan jenazah perempuan yang menghebohkan itu, polisi bisa mengungkap identitas dan pelaku pembunuhan.
Kapolres Kapuas, AKBP Jukiman Situmorang melalui Kasat Reksrim AKP Wiwin Junianto, memastikan kalau korban adalah Farida alias Ida. “Dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan, korban bernama Farida alias Ida,” katanya kepada KALAMANTHANA di RSUD Kapuas, Selasa (7/3/ malam.
Wiwin belum bersedia menjelaskan bagaimana penyelidikan dan pemeriksaan sampai kemudian Polres Kapuas berhasil mengidentifikasi korban sebagai Farida alias Ida. “Penyelidikan masih berlangsung,” tambahnya.
Tak hanya mengetahui identitas korban, polisi juga kini mencoba menelusuri penyebab kematian korban melalui otopsi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kematian korban.
“Yang jelas tujuan dilakukannya otopsi ini tidak lain adalah untuk mengetahui penyebab kematian korban. Hanya dengan cara otopsilah penyebab kematian korban bisa d ketahui,” tambah Wiwin. (nad)
Discussion about this post